Kata orang bijak, nasib baik tak pernah salah pilih. Demikian juga dengan Roy, pameran inacraft di Jakarta Convention Centre ternyata dihadiri SBY. Kerennya, keberadaan beragam barang produk NPI mampu membetot perhatian orang nomor satu di Republik ini. " Sepertinya beliau waktu itu sedikit terpesona dengan produk kita," tutur Roy.
Terbukti, lanjutnya, hanya selang beberapa hari kemudian, pihak Sekretariat Negara (Setneg) mulai memesan souvenir yang harganya berkisar Rp 18 juta hingga Rp 50 juta perbiji (tergantung ukurannya). Rupanya Istana Kepresidenan begitu kesengsem atas souvenir buatan NPI, sehingga selain sering dijadikan cindera mata yang diberikan kepada tamu negara, belakangan saat SBY mengakhiri jabatannya pun, penggantinya Joko Widodo tetap meneruskan kebijakan pendahulunya dalam hal persouveniran.
" Puncaknya ya KTT IQRA, kami mendapat pesanan ratusan souvenir. Sampai sekarang, pesanan dari Istana masih terus berjalan," kata Roy tanpa bermaksud jumawa.
Sepertinya usaha Roy yang dirintis dari nol ini terus menggeliat, maklum beragam produk NPI bisa disebut tanpa pesaing yang berarti. Sehingga, selain pasar dalam negeri, berbagai porcelain NPI sejak tahun ....telah merambah negara- negara Eropa, Amerika dan belakangan Uni Emirat Arab. Tentunya hal tersebut sangat membanggakan, mengingat usia NPI baru 5 tahun.
Itulah sedikit gambaran perjalanan NPI , di mana bila bicara penghargaan baik tingkat Propinsi mau pun Nasional sepertinya sudah tak terhitung jumlahnya.Roy yang tinggal di Kota Salatiga, ternyata mampu membuktikan bahwa dari sebuah desa bernama Ngadirojo, porcelain buatan tangan anak- anak desa mampu menembus Istana Negara. Kendati begitu, pihaknya tak pelit ilmu.
"NPI membuka peluang pada siapa pun, khususnya pelajar untuk belajar membuat beragam porcelain, mulai proses awal berupa tanah liat hingga finishing. Silahkan datang berombongan, tentunya harus konfirmasi dulu waktunya agar kami bisa mengatur jadualnya," jelas Roy mengakhiri perbincangannya. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H