Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Kompasiana untuk 26 Duafa

14 Oktober 2018   17:00 Diperbarui: 14 Oktober 2018   17:30 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mbah Yem (85) nenek lumpuh di Salatiga (foto: dok pri)

" Dulu saya pikir sembako senilai Rp 100.000 itu paling habis maksimal dua hari, ternyata, setelah saya mengikuti berulangkali program berbagi ini, saya dapat penjelasan dari para duafa bahwa satu paket sembako mampu untuk bertahan hidup selama dua minggu," kata Agong Wee yang belakangan menjabat sebagai Bendahara Relintas.

Agong Wee menyerahkan sembako pada duafa renta (foto: dok pri)
Agong Wee menyerahkan sembako pada duafa renta (foto: dok pri)
Menurut Agong, beragam reaksi bermunculan ketika ia menyerahkan paket- paket sembako. Di mana, selain ucapan terima kasih, banyak duafa yang mengguyur tubuhnya dengan berbagai doa. " Bagi orang kota, uang sebesar Rp 100.000 itu tak ada nilainya, ternyata di tangan duafa barang senilai itu sangat berarti," ungkapnya.

Apa yang disampaikan Agong, dibenarkan oleh Sumini (40) relawan asal Kecamatan Klego, kabupaten Boyolali.Dirinya mengaku bahagia bisa mengunjungi para duafa meski harus menempuh jarak sekitar 40 kilometer di tengah cuaca panas yang menyengat. " Saya tidak jera mengikuti liburan ala relawan Lintas Komunitas ini," jelasnya.

Hampir seharian penuh waktu yang dibutuhkan oleh tim yang mendapatkan jatah kunjungan ke Kabupaten Boyolali. Melalui medan jalanan makadam, hingga jalanan beton yang mulus, akhirnya pukul 17.00 tugas yang dibebankan tuntas. Itulah sedikit catatan mengenai sembako dari Kompasiana untuk 26 duafa yang tersebar di berbagai pedesaan yang membuat hidup relawan jadi semakin berwarna.(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun