Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Rumah Mungil untuk Janda Duafa di Pinggang Merbabu

22 Mei 2018   17:05 Diperbarui: 22 Mei 2018   18:20 1314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah permanen untuk mbah Suryati (foto: dok pri)

Dengan relawan cek pembangunan rumah mbah Sur (foto: dok pri)
Dengan relawan cek pembangunan rumah mbah Sur (foto: dok pri)
Tanpa menunggu lebih lama, RAB dibuat oleh warga setempat yang bernama Marli, kebetulan ia sehari- hari berkutat dengan dunia pertukangan. Untuk rumah ukuran 4 X 6 meter berbahan baku batako, total dana yang harus disediakan mencapai Rp 25 juta. Ketika RAB saya kirimkan ke Edy Sukarno, beliau langsung menyetujuinya.

Tak perlu birokrasi berbelit, sehari kemudian, beragam material oleh Edy Sukarno langsung dikirim ke lokasi. Esoknya, eksekusi pembangunan rumah berukuran 4 X 6 meter segera dilakukan.Dengan dibantu pemuda setempat, mereka bahu membahu membuatkan rumah mungil untuk duafa ini. Karena bukan reality show stasiun televisi, maka realisasinya makan waktu hampir sepekan.

Begini kondisi mbah Sur saat di rumahnya yang lama (foto: dok pri)
Begini kondisi mbah Sur saat di rumahnya yang lama (foto: dok pri)
Efektif selama 6 hari kerja, pembangunan rumah mbah Sur berjalan. Hasilnya, bangunan kecil yang memiliki ruang tamu, kamar serta fasilitas MCK terwujut. Melihat hal ini, mbah Sur girang bukan kepalang. Tiada henti mulutnya mengucap puji syukur pada Allah SWT. " Sangat- sangat bersyukur, sekarang kalau hujan tidak lagi bocor. Juga terasa hangat sewaktu beristirahat," ungkapnya.

Kasur, bantal, sembako dan alat dapur titipan hamba Allah (foto: dok pri)
Kasur, bantal, sembako dan alat dapur titipan hamba Allah (foto: dok pri)
Begitu pun dengan kasur, bantal, selimut dan beragam peralatan memasak yang tak dimilikinya, karena ada hamba Allah yang menitipkannya, maka saya bersama beberapa relawan mengantarnya ke lokasi. Alhamdulillah, mbah Sur mampu menikmati sedikit kebahagiaan di bulan Ramadan tahun ini. tanpa kedinginan lagi. Wow ! Indahnya berbagi di bulan suci. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun