Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Lisa, Gadis Jelita di Tengah Dhuafa

23 Februari 2018   15:28 Diperbarui: 24 Februari 2018   09:28 2396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pokoknya, untuk dhuafa, kita-kita punya semangat pantang menyerah. Kita ga boleh tumbang di tengah cuaca yang enggan kompromi, mau hujan mau pun panas, kegiatan berbagi harus jalan terus," tandas Lisa mirip pejuang tempo dulu.

Lisa yang selalu mengumbar senyumnya (foto: dok pri)
Lisa yang selalu mengumbar senyumnya (foto: dok pri)
Apa yang dikerjakan Lisa memang layak diapresiasi, kendati dikenal sebagai gadis gaul, namun ia tak mengharamkan bau pesing yang diproduksi janda- janda sebatangkara. Menurutnya, kolaborasi bau-bau itu merupakan pintu masuk menuju surga. "Kalau tidak percaya, ya silahkan buktikan," ungkapnya serius.

Di era teknologi informasi yang sudah sedemikian pesat, sepertinya susah menemukan sosok seperti Lisa. Segala sepak terjangnya menginspirasi relawan lainnya. Pasalnya, gadis yang ketika berkomunikasi banyak slengekan-nya itu, ternyata memiliki hati yang mulia. Dirinya rela meninggalkan dunia anak muda sesaat guna meladeni para dhuafa.

Bagi Lisa, menyebarkan virus kebaikan hukumnya adalah wajib. Terkait hal itu, ia ikhlas meninggalkan kesibukannya untuk meladeni serta melayani dhuafa yang teraniaya oleh dunia. " Tidak usah mengeluh dalam situasi apa pun, karena kita ada untuk menampung dan mencarikan solusi keluhan para dhuafa," jelasnya yanpa bermaksud jumawa.

Itulah sedikit tentang sosok Lisa yang mau memberikan sentuhan kasih pada para dhuafa, kiranya keberadaannya ini bakal menginspirasi anak-anak muda lainnya. Bagaimana pun juga, pemerintah belum mampu sepenuhnya mengurus dhuafa-dhuafa yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Jadi, kehadiran Lisa dan relawan lainnya teramat sangat dibutuhkan kehadirannya. Tetap semangat Lisa ! Percayalah, Allah  tersenyum melihat segala kiprahmu. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun