Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Jam Bencet, Penentu Waktu Sholat Umat Muslim Tempo Dulu

30 Mei 2017   16:10 Diperbarui: 30 Mei 2017   18:14 2502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiang jam bencet di depan Masjid Al Muttaqin (foto: dok pri)

Menurutnya, di sekitar Kota Salatiga sebenarnya cukup banyak jam bencet di berbagai masjid, namun, karena dianggap sudah ketinggalan jaman, maka keberadaannya hanya dijadikan pelengkap. “ Di masjid kauman, Tingkir Lor juga ada, hanya saya tidak tahu apakah masih difungsikan atau tidak,” ungkapnya.

Jam bencet di Masjid Assyarqowi sudah tidak difungsikan (foto: dok pri)
Jam bencet di Masjid Assyarqowi sudah tidak difungsikan (foto: dok pri)
Keberadaan jam bencet di Masjid Al Muttaqin sendiri, lanjutnya,dulunya tepat berada di halaman masjid. Setelah bangunan direnovasi, penunjuk waktu tersebut digeser ke halaman rumah almarhum Maksum Sumyani yang memang lokasinya tepat di depan Masjid Al Muttaqin. Pergeseran juga tak dilakukan sembarangan, sebab, sebelum dipindah, pihak takmir masjid juga sudah berdiskusi dengan ahli falak.

“ Konsultasi dengan ahli falak dibutuhkan agar penempatannya tetap memiliki tingkat akurasi yang sama. Sebab, bagaimana pun juga, jam bencet itu punya sejarah panjang,” jelasnya menutup perbincangan.

Itulah sedikit penelusuran tentang peninggalan peradaban Islam masa lalu di Kota Salatiga, di mana, ditengah gempuran teknologi, ternyata yang berbau tradisional tetap mampu bertahan. Mungkin, di daerah lain juga banyak ditemui jam bencet ini, hanya orang yang melihatnya kurang mengetahui fungsinya. Selamat menjalankan ibadah puasa saudara, kiranya hal- hal terkait sejarah senantiasa terawat dan terlindungi. Jangan lupa, jaga hati serta jaga diri. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun