Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kondisi Rawa Pening yang Makin Menyedihkan

20 Maret 2017   17:17 Diperbarui: 22 Maret 2017   01:00 2391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hijaunya Rawa Pening sekarang (foto: dok pri)

Onggokan enceng gondok di sungai Tuntang (foto: dok pri)
Onggokan enceng gondok di sungai Tuntang (foto: dok pri)
Saban tahun sendiri, para aktifis lingkungan kerap menggelar aksi bersih- bersih Rawa Pening dengan melibatkan ratusan relawan. Namun, cara pembersihan yang dilakukan hanya menggunakan cara konvensional. Sehingga, aktifitas tersebut lebih condong pada gerakan moral agar pemerintah lebih tanggap menanganinya.

Inilah catatan penting tentang Rawa Pening yang mulai uzur, masih dirundung penyakit akut akibat enceng gondok. Padahal, selain memberikan kehidupan bagi ribuan nelayan di empat kecamatan, air danau tersebut merupakan bahan baku utama bagi bergeraknya turbin- turbin di PLTA Jelok yang dibangun di jaman pemerintahan kolonial Belanda. Semisal perairan Rawa Pening terus menyusut, maka tamatlah riwayat PLTA tertua di Indonesia itu.

Untuk memberangus tanaman liar bernama latin Eichhornia crassipes, diperlukan gerak terpadu melibatkan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah. Kendati begitu, tanpa dukungan pemerintah pusat, maka hasilnya gampang ditebak yakni sia- sia belaka. Tak heran bila para pemangku kepentingan sempat melontarkan ramalan, 30 atau 50 tahun mendatang Rawa Pening bisa- bisa hanya tinggal cerita pengantar tidur si buyung. (bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun