Itulah sedikit cerita mengenai uang ratusan juta yang sengaja saya tolak, meski dompet saya isinya sangat tipis, namun saya masih berfikir rasional. Zaman semakin sulit, berkeringat seharian saja hanya menerima imbalan paling banter Rp 75.000 (tujuh puluh lima ribu rupiah), masa tiba- tiba jatuh duit dari langit? Biarlah, harta karun itu diterima orang yang lebih membutuhkan saja. Sebab, saya belum begitu butuh duit sebesar itu. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H