Ada situasi yang sangat dilematis bagi pengelola pasar malam tradisional, bila menghentikan operasional maka berdampak pada bertambahnya angka pengangguran. Belum lagi berbagai wahana yang dimiliki, semisal dilelang pun hanya dihargai sebagai besi tua. Sementara untuk meneruskan berkeliling, minat masyarakat sudah terkikis. Mau tak mau, sekarang hanya mampu bertahan di tengah pesatnya gempuran hiburan lainnya.
Begitulah gambaran pasar malam tradisional sekarang ini, jangankan menggelar di perkotaan, di wilayah pinggiran saja juga nyaris terabaikan. Kejayaan masa lalu sepertinya tinggal kenangan, kondisi saban tahun selalu mengalami kemunduran. Ibarat kata, hidup segan mati pun enggan. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H