Ketika era kepemimpinan nasional berulang kali berganti, praktik susu tante di jembatan timbang yang belakangan dikelola oleh dinas perhubungan ternyata tetap berjalan mulus. Terbukti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, tanggal 27 April 2014 memergoki petugas jembatan timbang Subah, kabupaten Batang menerima susu tante yang totalnya mencapai jutaan rupiah.
Kembali pada pungli atau susu tante di Kementerian Perhubungan, Presiden Joko Widodo , Rabu (12/10) memerintahkan dibentuknya satuan tugas bernama Saber Pungli (sapu bersih pungutan liar) yang penanggung jawab operasinya berada di tangan Menkopolhukam, Wiranto dan leading sectornya pihak kepolisian yang dipimpin Jendral Polisi Tito Karnavian.
Tak pelak, Tito Karnavian sendiri cukup lumayan gamang. Pasalnya, di jajaran kepolisian yang namanya susu tante bukanlah istilah yang asing, khususnya di bagian Satlantas, yakni SIM dan Samsat. Kendati begitu, Jendral yang kariernya moncer ini sepertinya tak ragu untuk memerintahkan Propam segera menindak para oknum nakal di lingkungan abdi Bhayangkara. Apakah hal itu nantinya akan berhasil ? Susah menebaknya, karena semuanya sudah berlangsung berpuluh tahun.
Itulah sedikit catatan pungli dan susu tante yang bila dihitung hingga sekarang sudah memasuki usia 38 tahun. Hingga penemu akronim pungli (Sudomo) berpulang di tahun 2012, seluruh aksi culas di semua lini ini tetap tak mengenal kata berhenti. Pertanyaannya, mampukah di era kepemimpinan Joko Widodo- Jusuf Kalla memberangus segala bentuk pungutan ilegal? Kita lihat nanti. Sebab, susu tante memang nikmat. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H