Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

38 Tahun Pungli dan Susu Tante

13 Oktober 2016   04:04 Diperbarui: 13 Oktober 2016   14:13 5565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pungli (foto: dok kompas.com)

Ketika era kepemimpinan nasional berulang kali berganti, praktik susu tante di jembatan timbang yang belakangan dikelola oleh dinas perhubungan ternyata tetap berjalan mulus. Terbukti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, tanggal 27 April 2014 memergoki petugas jembatan timbang Subah, kabupaten Batang menerima susu tante yang totalnya mencapai jutaan rupiah.

Kembali pada pungli atau susu tante di Kementerian Perhubungan, Presiden Joko Widodo , Rabu (12/10) memerintahkan dibentuknya satuan tugas bernama Saber Pungli (sapu bersih pungutan liar) yang penanggung jawab operasinya berada di tangan Menkopolhukam, Wiranto dan leading sectornya pihak kepolisian yang dipimpin Jendral Polisi Tito Karnavian.

Tak pelak, Tito Karnavian sendiri cukup lumayan gamang. Pasalnya, di jajaran kepolisian yang namanya susu tante bukanlah istilah yang asing, khususnya di bagian Satlantas, yakni SIM dan Samsat. Kendati begitu, Jendral yang kariernya moncer ini sepertinya tak ragu untuk memerintahkan Propam segera menindak para oknum nakal di lingkungan abdi Bhayangkara. Apakah hal itu nantinya akan berhasil ? Susah menebaknya, karena semuanya sudah berlangsung berpuluh tahun.

Itulah sedikit catatan pungli dan susu tante yang bila dihitung hingga sekarang sudah memasuki usia 38 tahun. Hingga penemu akronim pungli (Sudomo) berpulang di tahun 2012, seluruh aksi culas di semua lini ini tetap tak mengenal kata berhenti. Pertanyaannya, mampukah di era kepemimpinan Joko Widodo- Jusuf Kalla memberangus segala bentuk pungutan ilegal? Kita lihat nanti. Sebab, susu tante memang nikmat. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun