Status warga yang berbisnis konveksi sebenarnya hanyalah pelaku-pelaku usaha kecil. Sebab, kegiatan pembuatan beragam pakaian dikerjakan di rumah masing-masing, belum ada yang mampu membangun tempat khusus. Meski begitu, jangan dianggap enteng, pasalnya kapasitas produksinya bisa mencapai seribu potong per bulan.
Itulah gambaran geliat sentra konveksi di Tingkir Lor yang sudah menasbihkan diri sebagai Desa Wisata. Keberadaan mereka tak terasa sudah melewati enam zaman, yakni mulai zaman pemerintahan Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Joko Widodo. Ketika tahun 1998, saat republik ini terpuruk akibat krisis ekonomi, para pelaku konveksi tetap saja mampu bertahan tanpa dukungan bank. Mereka sah-sah saja disebut sebagai pengusaha kelas gurem, namun, faktanya kondisi perokonomian mereka tetap adem ayem. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H