Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Andai Indonesia Seperti Kota Salatiga

25 Agustus 2016   17:58 Diperbarui: 25 Agustus 2016   18:01 9385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Umat Muslim gelar sholat Ied di lapangan Panca Sila (foto: dok pri)

Segala hal yang dijelaskan Beny, memang benar adanya. Semuel S Lusi, seorang pendatang  dan beragama non Muslim, bertempat tinggal di salah satu kampung di kawasan Kelurahan Pulutan, Sidorejo, Kota Salatiga. Tetangganya 99 persen beragama Islam, kendati begitu, dirinya tak pernah merasakan adanya diskriminasi. Komunikasi antar tetangga sangat baik, bahkan, ia sering ikut pengajian saat pertemuan rutin warga. “ Saya nyaman- nyaman saja tinggal di sini,” dosen Universitas Kristen Satya Wacana ini.

Apa yang diungkapkan Beny dan Semuel S Lusi merupakan representasi  kondisi riil keberagaman Kota Salatiga, kecerdasan dan kedewasaan cara berfikir masyarakatnya membuat oknum yang ingin mengadu domba kerap patah arang. Andai Indonesia bisa seperti Salatiga, alangkah indahnya bangsa ini.Ke depan, apa yang diidamkan bakal terwujut. Seperti kata nenek moyang kita, Indonesia bakal gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo ( Kekayaan alam yang berlimpah, kondisi aman serta tentram). (*)

twitter/b_setyawan

facebook/bambang.setyawan.50

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun