Ada satu cita- cita mulia yang tengah dirintis oleh Robi, yaitu berdirinya sebuah rumah baca di desanya. Secara swadaya, ia bersama rekan-rekannya sudah mulai membuat bangunan sederhana dari papan. Nantinya tempat tersebut bakal difungsikan sebagai perpustakaan gratis yang seluruh warga desa Bayalangu Lor bisa menikmatinya setiap saat. “Proses pembangunan terhenti sementara karena kehabisan dana,” ujarnya.
Begitulah Perpusjal yang dikelola oleh seorang laki-laki bernama Robianto, ia yang hanya buruh bangunan, ekonominya pas-pasan, namun memiliki kepedulian tinggi terhadap masa depan anak-anak di desanya. Ketika Negara sudah merdeka, dia malah menyandera tubuhnya untuk meladeni anak- anak. Kalau dirinya dengan segala keterbatasannya mampu melakukan langkah inspiratif, kenapa kita tidak? Salam Merdeka! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H