Lantas, bagaimana kondisi Stasiun Tuntang terkini? Rupanya kesunyian masih setia menemaninya. Bila tak ada kereta wisata dari Ambarawa yang datang, hanya ada satu-dua orang karyawan PT KAI yang berjaga. Itu pun sebatas melakukan kontrol situasi, selebihnya hanya duduk-duduk. Di sebelah timur stasiun yang dulunya terdapat bangunan, ketika dilongok terlihat kurang terawat. Kendati begitu, kualitas bangunannya masih relatif kokoh.
Itulah gambaran sedikit Stasiun Tuntang yang pernah mengalami kejayaan, baik ketika pemerintahan kolonial Belanda masih bercokol di Republik ini maupun pascakemerdekaan. Menjelang Orde Baru berkuasa, eksistensi angkutan ular besi di stasiun ini mulai tersingkirkan. Bangunan-bangunan yang termasuk cagar budaya tersebut tetap dilestarikan meski agak kurang perawatan. Kita tunggu geliat Stasiun Tuntang di masa mendatang. (*)