Memasuki tahun 1908, seorang arkeolog warga Belanda bernama Van Stein Calefells melakukan penelitian di kawasan Candi Gedong Pitoe. Hasilnya, di tengah hutan yang penuh belukar, ditemukan dua buah bangunan candi lagi.Â
Semenjak saat itu, nama Candi Gedong Pitoe diubah menjadi Candi Gedong Songo. Tahun 1928- 1928, pemerintahan Hindia Belanda sempat melaksanakan pemugaran secara keseluruhan, setelah kemerdekaan RI, Â tahun 2009 pemerintah Indonesia juga memoles obyek wisata ini agar menjadi layak jual.
Setelah dua abad lebih Candi Gedong Songo ditemukan, kawasan ini masuk dalam Cagar Budaya yang hukumnya wajib dilestarikan sampai kapan pun juga. Pihak Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Semarang selaku pengelola, terus melengkapi obyek wisata murah tersebut dengan beragam fasilitas. Â
Selain terdapat sedikitnya tiga gedung pertemuan untuk dimanfaatkan bagi rombongan berjumlah besar, juga tersedia ruang publik berikut panggung terbuka yang biasanya dipergunakan menggelar berbagai pertunjukan.
Bagi pengunjung mau pun turis asing yang ingin bermalam di kawasan Candi Gedong Songo, disediakan penginapan dari losmen yang harganya terjangkau seluruh lapisan masyarakat hingga bungalow bertarif ratusan ribu permalam.Â
Untuk urusan perut, jangan khawatir, banyak warung makan murah yang buka sampai malam hari. Menu andalannya, sate kelinci yang harga perporsinya Rp 20.000 isi 10 tusuk. Rasanya ? Lumayan, mirip- mirip sate ayam Madura.
Celakanya, sepanjang jalur pendakian menuju candi satu ke candi lainnya, lampu penerangan sangat minim. Tiang listrik serta bangunan tembok kecil yang harusnya berfungsi menjadi penerang, lampu- lampunya raib. Sulit membayangkan betapa gelapnya di malah hari.
Begitu pun keberadaan petugas keamanan, pos keamanan yang terletak di dekat pintu masuk, terlihat kosong. Baru setelah mendekati sore hari, muncul satu personil. Mengingat jarak satu candi dengan yang lain cukup jauh, harusnya ada penempatan pos keamanan paling tidak dua pos lagi.Â
Sebagai langkah antisipasi, minimal satu jam sekali, petugas perlu melakukan patroli keliling. Selama dua jam berada di kompleks Candi Gedong Songo, tak terlihat petugas berkeliling.