Sebulan berlalu, nampaknya pak Presiden terpilih terlalu sibuk untuk membaca surat dari pengurus P3R Kota Salatiga. Untuk itu, tanggal 25 Juli 2014 kembali dibuat surat ke dua dengan didukung kliping kampanye dan dokumen lainnya. Surat dialamatkan ke Rumah Dinas Gubernur DKI, Rumah Transisi, Ketua Umum PDI Perjuangan. Hasilnya ? Sampai sekarang tidak mendapat tanggapan.
Begitu pun usai pelantikan Presiden, surat kembali dilayangkan. Selain ke Istana Presiden, tembusan dikirim ke Wapres. Karena tak mendapat tanggapan, surat via email kembali dikirimkan, Dua alamat email, yakni jokowi@yahoo.co.id dan gubdki@gmail.com, Hasilnya ? Sami mawon. Duh…betapa susahnya menagih janji seorang Presiden.
Menurut Rukimin, karena sudah lelah menagih janji Presiden, akhirnya pihak pedagang mengendurkan perlawanan dan mau berkompromi dengan investor. Celakanya, meski telah bersikap kooperatif, revitalisasi tak kunjung direalisasi. Lantas, bagaimana bila mendadak Presiden menepati janjinya ? “ Ah, kami sudah malas memikirkannya. Biar Presiden memenuhi janji- janjinya yang lebih besar,” kata Rukimin diiyakan rekan- rekannya. Kasihan deh ! Sepertinya para pedagang baru tersadar bahwa janji politik sebenarnya tak lebih dari kosmetik belaka. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H