Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

“Sampah” Raksasa di Salatiga

19 Februari 2016   17:39 Diperbarui: 16 Juli 2017   01:16 1232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebulan berlalu, nampaknya pak Presiden terpilih terlalu sibuk untuk membaca surat dari pengurus P3R Kota Salatiga. Untuk itu, tanggal 25 Juli 2014 kembali dibuat surat ke dua dengan didukung kliping kampanye dan dokumen lainnya. Surat dialamatkan ke Rumah Dinas Gubernur DKI, Rumah Transisi, Ketua Umum PDI Perjuangan. Hasilnya ? Sampai sekarang tidak mendapat tanggapan.

Begitu pun usai pelantikan Presiden, surat kembali dilayangkan. Selain ke Istana Presiden, tembusan dikirim ke Wapres. Karena tak mendapat tanggapan, surat via email kembali dikirimkan, Dua alamat email, yakni jokowi@yahoo.co.id dan gubdki@gmail.com, Hasilnya ? Sami mawon. Duh…betapa susahnya menagih janji seorang Presiden.

Menurut Rukimin, karena sudah lelah menagih janji Presiden, akhirnya pihak pedagang mengendurkan perlawanan dan mau berkompromi dengan investor. Celakanya, meski telah bersikap kooperatif, revitalisasi tak kunjung direalisasi. Lantas, bagaimana bila mendadak Presiden menepati janjinya ? “ Ah, kami sudah malas memikirkannya. Biar Presiden memenuhi janji- janjinya yang lebih besar,” kata Rukimin diiyakan rekan- rekannya. Kasihan deh ! Sepertinya para pedagang baru tersadar bahwa janji politik sebenarnya tak lebih dari kosmetik belaka. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun