Rumah lain yang memperoleh bantuan bedah rumah adalah ibu Supriyati (55) warga Mrican RT 10 RW 01, Gendongan, Tingkir, Kota Salatiga. Janda yang mempunyai anak laki- laki berpenyakit gangguan jiwa ini, rumahnya juga sangat memperihatinkan. Dinding- dinding yang terbuat dari triplek, praktis telah keropos terkena air hujan. Hingga Rabu (3/2) siang, pembangunan rumah yang dilakukan jajaran Polsek Tingkir, dibantu warga setempat telah mencapai pendirian batako setinggi 1,5 meter.
[caption caption="AKBP Yudho saat mengunjungi nenek yang lumpuh (foto: dok res Sltg)"]
Sedang di wilayah Polsek Sidorejo, sebenarnya terdapat 6 rumah yang perlu menerima program bedah rumah. Namun, prioritas pertama direalisasikan di rumah milik Mbah Rubi (85) warga Modangan RT 5 RW 08, Blotongan, Sidorejo, Kota Salatiga. Nenek jompo tersebut, matanya berkaca- kaca menahan tangis saat rumahnya mulai dibongkar. Nantinya, anggaran renovasi diperkirakan menelan anggaran antara Rp 10 juta- Rp 20 juta.
Selain rumah Mbah Rubi, yang masuk daftar tunggu meliputi rumah ibu Tuminem (75) warga Ngampel RT 02 RW 04, Blotongan, ibu Muslimah (80) warga Brajan RT 03 RW 01, Blotongan, Sahal (65) warga Brajan RT 01 RW 10, Blotongan, Supardi (45) warga Prampelan RT 02 RW 06, Blotongan dan Sigit (45) warga Ngampel RT 02 RW 09, Blotongan, semuanya masuk Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.
Dalam pengamatan saya, program Polisi Peduli yang dilakukan AKBP Yudho Hermanto di tahun 2015 lalu, awalnya banyak mengundang rasa skeptis. Banyak yang menduga, program tersebut dilakukan sekedar mencari simpati masyarakat karena perwira menengah itu baru saja menjabat sebagai Kapolres Salatiga. Kendati begitu, segala persepsi yang muncul diabaikan Yudho. Tanpa mengumbar kata dan kering publikasi, program yang dicanangkannya terus bergulir hingga sekarang ini.
Kendati Kapolres Salatiga belum bisa saya konfirmasi, tetapi program yang digagas Yudho Hermanto layak diapresiasi dan diikuti oleh jajaran Polres lain. Setidaknya, langkah- langkah positif tersebut mampu meminimalisir paradigma- paradigma negatif yang kerap mendera korps Bhayangkara. Begitulah sedikit gambaran mengenai keberadaan polisi di jajaran Polres Salatiga. Pertanyaannya, bagaimana dengan polisi di daerah anda ? (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H