Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bedah Rumah a la Polres Salatiga

3 Februari 2016   17:36 Diperbarui: 3 Februari 2016   19:02 1240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rumah lain yang memperoleh bantuan bedah rumah adalah ibu Supriyati (55) warga Mrican RT 10 RW 01, Gendongan, Tingkir, Kota Salatiga. Janda yang mempunyai anak laki- laki berpenyakit gangguan jiwa ini, rumahnya juga sangat memperihatinkan. Dinding- dinding yang terbuat dari triplek, praktis telah keropos terkena air hujan. Hingga Rabu  (3/2) siang, pembangunan rumah yang dilakukan jajaran Polsek Tingkir, dibantu warga setempat telah mencapai pendirian batako setinggi 1,5 meter.

[caption caption="AKBP Yudho saat mengunjungi nenek yang lumpuh (foto: dok res Sltg)"]

[/caption]

Sedang di wilayah Polsek Sidorejo, sebenarnya terdapat 6 rumah yang perlu menerima program bedah rumah. Namun, prioritas pertama direalisasikan di rumah milik Mbah Rubi (85) warga Modangan RT 5 RW 08, Blotongan, Sidorejo, Kota Salatiga. Nenek jompo tersebut, matanya berkaca- kaca menahan tangis saat rumahnya mulai dibongkar. Nantinya, anggaran renovasi diperkirakan menelan anggaran antara Rp 10 juta- Rp 20 juta.

Selain rumah Mbah Rubi, yang masuk daftar tunggu meliputi rumah ibu Tuminem (75) warga Ngampel RT 02 RW 04, Blotongan, ibu Muslimah (80) warga Brajan RT 03 RW 01, Blotongan, Sahal (65) warga Brajan RT 01 RW 10, Blotongan, Supardi (45) warga Prampelan RT 02 RW 06, Blotongan dan Sigit (45) warga Ngampel RT 02 RW 09, Blotongan, semuanya masuk Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.

Dalam pengamatan saya, program Polisi Peduli yang dilakukan AKBP Yudho Hermanto di tahun 2015 lalu, awalnya banyak mengundang rasa skeptis. Banyak yang menduga, program tersebut dilakukan sekedar mencari simpati masyarakat karena perwira menengah itu baru saja menjabat sebagai Kapolres Salatiga. Kendati begitu, segala persepsi yang muncul diabaikan Yudho. Tanpa mengumbar kata dan kering publikasi, program yang dicanangkannya terus bergulir hingga sekarang ini.

Kendati Kapolres Salatiga belum bisa saya konfirmasi, tetapi program yang digagas Yudho Hermanto layak diapresiasi dan diikuti oleh jajaran Polres lain. Setidaknya, langkah- langkah positif tersebut mampu meminimalisir paradigma- paradigma negatif yang kerap mendera korps Bhayangkara. Begitulah sedikit gambaran mengenai keberadaan polisi di jajaran Polres Salatiga. Pertanyaannya, bagaimana dengan polisi di daerah anda ? (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun