Hingga tahun 1976, saat jalur kereta api ke Tuntang mau pun Kedung Jati dihentikan, akhirnya Stasiun Kereta Api Ambarawa dialihfungsikan menjadi Museum. Terkait hal tersebut, wisatawan yang berkunjung disediakan lokomotif uap bergerigi yang mampu menempuh perjalanan Ambarawa menuju Stasiun Bedono yang berjarak sekitar 30 kilo meter melewati perbukitan. Menjelang akhir tahun, biasanya turis-turis uzur dari Belanda dan Jerman kerap datang hanya untuk bernostalgia masa lalu.
[caption caption="Ini lokomotif uap yang siap mengantar wisatawan (foto: bamset)"]
Itulah sedikit gambaran tentang Museum Kereta Api Ambarawa yang penuh pesona saat ini, setelah direnovasi dalam waktu cukup lama, sekarang sudah berbenah siap menerima kunjungan siapa pun. Meski harus merogoh biaya masuk Rp 10 ribu perorang, namun, ada kepuasan tersendiri bagi pengunjungnya. Bila anda melewati Ambarawa, tak keliru bila menyempatkan diri bertandang sejenak. Percayalah, nantinya akan tertanam di benak tentang kenangan masa lalu. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H