Karena saya masih harus mampir ke Air Terjun Umbul Songo di kawasan Kopeng, maka tentunya tak bijak bila berlama-lama di sini. Sekitar pukul 14.00 saya mulai meninggalkan Seloprojo, saat melewati Pasar Ngablak, saya masih sempat mengisi perut di salah satu warung makan. Menikmati nasi opor ditambah teh manis, saya diwajibkan membayar Rp 15 ribu. Lumayan murah.
Meneruskan perjalanan menuju Kopeng, di perbatasan saya sempat menemukan tiga butir buah jeruk yang bermasalah (baca: awas-ranjau-jeruk-mengintai-pengguna-jalan). Sementara cuaca mendung terlihat menghiasi langit. Begitu tiba di depan pasar Kopeng, mendadak hand phone berbunyi berulangkali. Ketika saya angkat, ternyata seorang kerabat mengatakan ia menunggu di rumah karena ada kepentingan yang cukup mendesak. Mempertimbangkan faktor cuaca serta sudah ditunggu, akhirnya saya batalkan mengunjungi Air Terjun Umbul Songo.
Dalam kesempatan lain saya berharap mampu menuntaskan kunjungan ke dua air terjun lainnya. Dalam catatan saya, dari air terjun yang sudah saya longok, lokasi Kali Pancur sepertinya dikelola lebih baik dibanding Seloprojo. Hanya sayangnya, untuk menuju Air Terjun Kali Pancur, memang membutuhkan persiapan fisik yang prima. Begitulah hasil JJS saya, bagi yang akan mengikuti jejak saya, bisa menempuh route lewat Salatiga maupun Magelang. Yang membedakan, melalui Salatiga jarak tempuhnya cenderung makin singkat.(*)
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H