[caption caption="Menerima brifieng sebelum naik gunung (foto: dok KSP)"][/caption]Sehari sesudah perayaan Natal, ratusan pendaki asal Jawa tengah menggelar hajatan besar di Gunung Merbabu. Dengan tema “1001 Pendaki Tanam Pohon”, mereka merambah kawasan Taman nasional untuk membenamkan berbagai tanaman guna menghijaukan areal tersebut.
Dalam kegiatan penghijauan yang dimotori oleh Komunitas Salatiga Peduli (KSP) ini, meski miskin publikasi, namun persiapannya benar- benar “digodok” secara matang. Di mana, Suro Jadul, selaku ketua panitia yang juga merupakan seorang pecinta alam kawakan, saat bertemu dengan Walikota Salatiga Yulianto SE MM, melaporkan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai bibit pohon sejumlah 14.000 batang. Bibit- bibit tersebut didapatkan dari bantuan para donator, baik di Jawa Tengah mau pun daerah lain.
[caption caption="Membongkar bibit bantuan dari donatur (foto: dok KSP)"]
Ada pun bibit pohon yang bakal ditanam di Gunung Merbabu terdiri atas Meranti Afrika, Alpukat, Mahoni, Sirsak, Nangka, Sengon, Durian, Mangga, Pete, Trembesi dan berbagai jenis tanaman lain. Seluruh bibit tanaman disediakan gratis, pendaki hanya diminta membawa alat untuk menggali tanah seperti cetok atau pun peralatan lain yang bisa difungsikan sebagai sarana menggali lobang.
Target yang menjadi garapan ratusan pendaki adalah kawasan Taman Nasional Gung Merbabu yang di bulan Agustus lalu sempat dilahap api. Akibat amukan jago merah di musim kemarau itu, sedikitnya 90 hektar hutan di areal tersebut mengalami kerusakan. Agar kelangsungan alam tetap terjaga, akhirnya disepakati untuk dilakukan penanaman kembali dengan melibatkan para pendaki.
[caption caption="Ribuan bibit tanaman yang siap dibenamkan di gunung Merbabu (foto: dok KSP)"]
Pendaki Lintas Kota
Menurut Santo, penanaman pohon di gunung yang diprakarsai KSP, sebenarnya tak hanya sebatas membenamkan bibit ke dalam tanah. Pihaknya seusai kegiatan akan terus memantau perkembangan pohon yang ditanam, termasuk melakukan pemupukan dan mengevaluasinya.
Pelaksanaan penghijauan di Gunung Merbabu sendiri, relatif berjalan lancar. Sejak hari Jumat (25/12) sore panitia sudah menyiapkan segala sesuatunya. Mereka terlebih dulu naik ke hutan Merbabu, sedangkan para pendaki lainnya hari Sabtu (26/12) pagi masing- masing sudah berada di titik kumpul yang tersebar di empat lokasi.
[caption caption="Ambulan pun dimanfaatkan untuk angkut tanaman (foto: dok KSP)"]
Menanggapi aksi yang digelar ratusan pendaki ini, Pitoyo Ngatimin, aktifis lingkungan sekaligus tokoh masyarakat yang tinggal di lereng Merbabu mengaku sangat mengapresiasinya. Sebab, kelangsungan hidup lingkungan hutan Merbabu tergantung perilaku manusia, termasuk para pendaki. “ Kalau semua pendaki memiliki niat menjaga kelestarian hutan Merbabu, maka saya pastikan tak akan terjadi kerusakan hutan,” kata Pitoyo.