Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

1001 Pendaki Tanam Pohon di Gunung Merbabu

30 Desember 2015   13:55 Diperbarui: 30 Desember 2015   15:49 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Menerima brifieng sebelum naik gunung (foto: dok KSP)"][/caption]Sehari sesudah perayaan Natal, ratusan pendaki asal Jawa tengah menggelar hajatan besar di Gunung Merbabu. Dengan tema “1001 Pendaki Tanam Pohon”, mereka merambah kawasan Taman nasional untuk membenamkan berbagai tanaman guna menghijaukan areal tersebut.

Dalam kegiatan penghijauan yang dimotori oleh Komunitas Salatiga Peduli (KSP) ini, meski miskin publikasi, namun persiapannya benar-  benar “digodok” secara matang. Di mana, Suro Jadul, selaku ketua panitia yang juga merupakan seorang pecinta alam kawakan, saat bertemu dengan Walikota Salatiga Yulianto SE MM, melaporkan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai bibit pohon sejumlah 14.000 batang. Bibit- bibit tersebut didapatkan dari bantuan para donator, baik di Jawa Tengah mau pun daerah lain.

[caption caption="Membongkar bibit bantuan dari donatur (foto: dok KSP)"]

[/caption]Sepekan sebelum hari H, pihak penyelenggara sudah mendapatkan konfirmasi bahwa pendaki yang bakal ikut andil mencapai angka di atas 1000 orang. Terkait hal tersebut, disiapkan empat jalur pendakian yang meliputi base camp Thekelan, Cuntel (keduanya masuk wilayah Kabupaten Semarang), Wekas (Kabupaten Magelang) dan Selo (Kabupaten Boyolali).

Ada pun bibit pohon yang bakal ditanam di Gunung Merbabu terdiri atas Meranti Afrika, Alpukat, Mahoni, Sirsak, Nangka, Sengon, Durian, Mangga, Pete, Trembesi dan berbagai jenis tanaman lain. Seluruh bibit tanaman disediakan gratis, pendaki hanya diminta membawa alat untuk menggali tanah seperti cetok atau pun peralatan lain yang bisa difungsikan sebagai sarana menggali lobang.

Target yang menjadi garapan ratusan pendaki adalah kawasan Taman Nasional Gung Merbabu yang di bulan Agustus lalu sempat dilahap api. Akibat amukan jago merah di musim kemarau itu, sedikitnya 90 hektar hutan di areal tersebut mengalami kerusakan. Agar kelangsungan alam tetap terjaga, akhirnya disepakati untuk dilakukan penanaman kembali dengan melibatkan para pendaki.

[caption caption="Ribuan bibit tanaman yang siap dibenamkan di gunung Merbabu (foto: dok KSP)"]

[/caption]Santo Handoyo, Ketua KSP menegaskan bahwa aksi penanaman pohon di Gunung Merbabu bukanlah suatu bentuk aktifitas yang pertama. Pihaknya sudah beberapa kali menggelar hajatan serupa. Setelah  kegiatan ini berlangsung sukses, rencananya tanggal 14 Febuari 2016 mendatang ratusan pendaki bakal melakukan penghijauan di Gunung Ungaran.

Pendaki Lintas Kota

Menurut Santo, penanaman pohon di gunung yang diprakarsai KSP, sebenarnya tak hanya sebatas membenamkan bibit ke dalam tanah. Pihaknya seusai kegiatan akan terus memantau perkembangan pohon yang ditanam, termasuk melakukan pemupukan dan mengevaluasinya.

Pelaksanaan penghijauan di Gunung Merbabu sendiri, relatif berjalan lancar. Sejak hari Jumat (25/12) sore  panitia sudah menyiapkan segala sesuatunya. Mereka terlebih dulu naik ke hutan  Merbabu, sedangkan para pendaki lainnya hari Sabtu (26/12) pagi masing- masing sudah berada di titik kumpul yang tersebar di empat lokasi.

[caption caption="Ambulan pun dimanfaatkan untuk angkut tanaman (foto: dok KSP)"]

[/caption]Setelah menerima brifieng dari panitia, secara berkelompok ratusan pendaki mulai bergerak ke sasaran. Tak ada keluhan, tiada ada hambatan, mereka terus merambah ke areal yang ditentukan. Ratusan pendaki lintas kota yang sebelumnya tidak saling kenal, beriringan sembari menenteng bibit tanaman. Aktifitas tersebut berlangsung hingga sore hari. Terlihat beberapa anggota Babinsa Koramil Getasan ikut mendukung acara tersebut.

Menanggapi aksi yang digelar ratusan pendaki ini, Pitoyo Ngatimin, aktifis lingkungan sekaligus tokoh masyarakat yang tinggal di lereng Merbabu mengaku sangat mengapresiasinya. Sebab, kelangsungan hidup lingkungan hutan Merbabu tergantung perilaku manusia, termasuk para pendaki. “ Kalau semua pendaki memiliki niat menjaga kelestarian hutan Merbabu, maka saya pastikan tak akan terjadi kerusakan hutan,” kata Pitoyo.

Berkaitan dengan hal tersebut, Pitoyo menghimbau kepada para pendaki agar mau meneruskan program penanaman pohon itu. Artinya, semisal melakukan pendakian, akan sangat bagus bila mereka juga membawa bibit pohon apa saja, selanjutnya ketika tiba di atas, bibit langsung ditanam. Ide tersebut sebenarnya sangat cerdas, namun implementasinya cukup sulit direalisasikan. Mengingat tiap bulan terdapat ratusan pendaki yang merambah Gunung Merbabu dan masing- masing mempunyai karakter yang berbeda. (*)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun