Saudara kembar pertama bernama Amarah. Dia sahabatmu yang memberitahu, bahwa kamu tidak bisa hidup sendiri sebagai makhluk soliter. Kamu perlu teman, kamu perlu bermasyarakat. Penampakan Amarah adalah merah. Dalam warna  itu ada api yang menghangatkan. Selama darah kamu itu belum beku, pertanda kamu belum mati. Dia berkedudukan di kutub utara. Itu sebabnya manusia Jawa yang mati selalu dikebumikan membujur ke utara.
Saudara kembar kedua namanya Aluamah, penampakanya hitam. Dia berada di arah matahari terbit. Kerjanya mendorong kamu untuk menjadi pemberani, termasuk berani membunuh pada saat yang tepat, dalam berperang misalnya. Bumi adalah sifat saudaramu yang kedua. Kamu tidak akan berumur panjang, tanpa makan sari-sarinya bumi.
Supiyah, itu nama saudara kembarmu yang ketiga. Penampakannya kuning, berkedudukan menghadap ke kutub utara. Dia menyebabkan kamu memiliki kecintaan terhadap harta benda secara berlebihan. Supiyah itu memiliki sifat udara. Seumur hidup sebab itu kamu terfasilitsi udara.
Saudara yang keempat adalah Mutmainah. Â Wujudnya putih. Dia saudara kembarmu yang memberimu kekuatan istikomah. Hanya tunduk dan takut kepada Alloh SWT, tidak kepada yang lain. Wujudnya putih sebagai simbol darah putih. Dia memiliki karakter air. Kamu tidak bisa mengingkari dalam dirimu itu ada elmen air. Posisi Mutmainah berada di arah matahari terbenam. Jangan usil bertanya kenapa sebagai muslim kalau sholat musti mengahap ke barat. Itu pemikiran Jawa, yang tidak banyak diketahui oleh sebagian besar orang Jawa.
Lalu nama kamu sendiri siapa? Tukijan, Tukimin, atau Tukijem atau Tukinah?. Bukan, kamu tanpa nama, sebutan kamu adalah Roh yang diberi kewajiban menghamba bersama empat saudara kembarmu. Juga diberi tugas menjadi utusan, agar memperbaiki dan menjaga taman yang bernama dunia atau jonoloko.
Jangan salah paham, saudara kembar itu menyatu dengan dirimu, tidak bisa dihilangkan salah satu, Itu makna paham keblat papat limo pancer. Kamu adalah Sang Pancer yang harus mengharmonisasikan seluruh kekuatan itu.
Saudara kembar pertama bernama Amarah, sepanjang itu boleh diberi nama. Dia sahabatmu yang memberitahu, bahwa kamu tidak bisa hidup sendiri sebagai makhluk soliter. Kamu perlu teman, kamu perlu bermasyarakat. Penampakan Amarah adalah merah. Dalam warna  itu ada api kehidupan. Selama darah kamu itu belum beku, pertanda kamu belum mati. Amarah berkedudukan di kutub utara. Itu sebabnya manusia Jawa yang mati selalu dikebumikan membujur ke utara.
Saudara kembar kedua namanya Aluamah, penampakanya hitam. Dia berada di arah matahari terbit. Kerjanya mendorong kamu untuk menjadi pemberani, termasuk berani membunuh pada saat yang tepat, dalam berperang misalnya. Bumi adalah sifat saudaramu yang kedua. Artinya, kamu tidak akan berumur panjang, tanpa memakan sari-sarinya bumi.
Supiyah, itu nama saudara kembarmu yang ketiga. Penampakannya kuning, berkedudukan menghadap ke kutub utara. Dia menyebabkan kamu memiliki kecintaan terhadap harta benda secara berlebihan. Supiyah itu memiliki sifat udara. Seumur hidup sebab itu kamu terfasilitsi udara.
Saudara yang keempat adalah Mutmainah. Â Wujudnya putih. Dia saudara kembarmu yang memberimu kekuatan istikomah. Hanya tunduk dan takut kepada Alloh SWT, tidak kepada yang lain. Wujudnya putih. Dia memiliki karakter air. Kamu tidak bisa mengingkari dalam dirimu terdapat 80% elmen air. Posisi Mutmainah berada di arah matahari terbenam. Jangan usil bertanya, kenapa sebagai muslim kalau sholat musti mengahap ke barat. Itu pemikiran Jawa, yang tidak banyak diketahui oleh sebagian besar orang Jawa.
Lalu nama kamu sendiri siapa? Tukijan, Tukimin, atau Tukijem atau Tukinah?. Bukan, kamu tanpa nama, sebutan kamu adalah Roh yang diberi kewajiban menghamba bersama empat saudara kembarmu. Juga diberi tugas menjadi utusan, agar memperbaiki dan menjaga taman yang bernama dunia atau jono loka. Taman giri loka dan endro loka, bukan tugas manusia seperti kamu.