Mohon tunggu...
Bambang Wahyu Widayadi
Bambang Wahyu Widayadi Mohon Tunggu... lainnya -

Menulis sejak 1979. di KR, Masa Kini, Suara Merdeka, Sinartani, Horison, Kompasiana, juga pernah menjadi Redpel Mingguan Eksponen Yogyakarta. Saat ini aktif membantu media online sorotgunungkidul.com. Secara rutin menulis juga di Swarawarga. Alumnus IKIP Negeri Yogyakarta sekarang UNY angkatan 1976 FPBS Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pernah mengajar di SMA Negeri 1 Sampit Kota Waringin Timur Kalteng, STM Migas Cepu, SMA Santo Louis Cepu, SPBMA MM Yogyakarta, SMA TRISAKTI Patuk, SMA Bhinakarya Wonosari, SMA Muhammadiyah Wonosari. Pernah menjabat Kabag Pembangunan Desa Putat Kecamatan Patuk. Salam damai dan persaudaraan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Presiden Cermat, Kerjanya Tidak Asal Ngawur

23 Oktober 2016   11:29 Diperbarui: 23 Oktober 2016   12:31 3568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo. Dok. Humas Seskab

Dihitung secara teliti, isi Nawa Cita (NC) ada sebanyak 51 program prioritas. Selama dua tahun berjalan, yang sempat dijamah Jokowi-Jeka sebanyak 40 program, tetapi yang benar-benar dirasakan langsung oleh masyarakat baru 27 item. Dipresentase, kerja Jokowi-Jeka selama dua tahun berjalan mencapai angka 52,94 %. Angka seperti ini tidak serta merta menunjuk capaian fisik, namun baru sebatas menunjuk capaian sentuhan program yang telah ditangani.

Kamis 20 Okober 2016 tiga hari lalu, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) genap berusia 2 tahun. Apa yang telah, yang sedang dan yang akan dikerjakan sampai habis masa jabatannya, masih ada waktu 3 tahun ke depan. Keberhasilan NC, satu-satunya terminal antara untuk meraih Indonesia hebat masih harus ditunggu. Publik perlu bersabar seraya mengawal proses.

Semenjak ditetapkan menjadi pasangan Calon Presiden RI oleh KPU tahun 2014, Jokowi-Jeka memandang bahwa Indonesia bemlum berdaulat, belum mandiri serta belum berkepribadian.

Sikap itu dia rumuskan dalam tiga pokok pikiran:  pertama, merosotnya wibawa negara; kedua, melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional; dan ketiga, intoleransi dan krisis kepribadian Indonesia.

Problem utama di atas, menurut Jokowi-Jeka perlu diperbaiki melalui jalan perubahan  diawali dari tahun 2015 hingga 2019 dalam format yang kongkrit. Karena kewibawaan negara merosot, maka negara harus bekerja. Karena sendi perekonomian nasional melemah, maka perlu gerakan kemandirian yang mensejahterakan. Karena  terjadi intoleransi dan krisis kepribadian, maka perlu dilakukan revolusi mental.

Negara hadir dan bekerja diterjemahkan dalam aksi melindungi dan memberikan rasa aman, menegakkan hukum memberantas korupsi dan pungli, serta melayani publik.

Prestasi Jokowi dalam memberikan rasa aman kepada warga negara yang berada di luar negeri, boleh disebut contoh dibebaskannya  3  ABK, Ferry Arifin, M Mahbrur dan Edi Suryono yang disandra  Abu Sayyaf di Filipina.

Untuk sementara belum ada kasus baru terkait  TKI terancam nyawanya yang bekerja di beberapa negara. Ini beban yang menghadang Jokowi-Jeka untuk masa 3 tahun kedepan.

Untuk melindungi warga negara di tanah air, Jokowi-Jeka rupanya telah menemukan sosok Kapolri yang dipandang hebat bisa dipercaya membangun Polri yang profesional. Sosok itu ditemukan pada Jendral Tito Karnaviaan.

Menunjuk contoh, belum ada Peraturan Presiden ihwal pembetukan Satgas Pungli, anak buah Tito, Kapores Gunungkidul, minggu pertama Oktober 2016 telah menggulung pelaku pungli yang ngepos di gardu retribusi Pantai Baron. (NC ke 1).

Kedaulatan maritim juga dirasakan langsung oleh nelayan tanah air, ketika Susi Pudji Astuti memborbardir perahu asing yang nyolong ikan di perairan Indonesia.  

Dalam membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan tepercaya, Joowi-Jeka tidak main-main. UU Pileg dan Pilpres mulai dogodok, keterwakilan perempuan dalam politik dan pembangunan diperhatikan, partisipasi publik lewat media sosial cukup dihargai. Facebook dikelola admin secara berkelanjutan. Saya mencoba kirim tautan pada inbox, ternyata juga dibaca. (NC ke 2).

Membangun Indonesia dari pinggiran terealisasi, meski masih banyak dikeluhkan, bahwa pencairan dana desa  terhambat karena urusan teknis (NC ke 3).

Tidak kalah penting, Jokowi-Jeka berhasil membangun politik legeslasi yang kuat. Buktinya Jokowi-Jeka sukses memreteli Koalisi Merah Putih (KMP) yang selama tahun pertama pemerintahannya  selalu mengganggu secara signifikan. Termasuk betapa sengitnya melakukan perlawan terhadap Narkoba. Belasan gembong narkoba didor, tanpa ampun.

Ihwal kepastian hukum kepemilikan tanah, dikerjakan sedikitnya 9 juta untuk rakyat miskin. Thun 2016,  Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) / Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil mengemukakan, 1 juta sertifikat diterbitkan. (NC ke 4)  

Program Indonesia sehat, Indonesia pintar serta Indonesia kerja, dengan membuka 9 juta Ha lahan baru untuk menuju swasembada beras tahun 2017 dilakukan secara serentak. (NC ke 5)

Jokowi-Jeka juga membanun infrastruktur jalan 2000 km dimulai di Solo. Membangun / merenovasi 10 pelabuhan baru , membangun bandara baru / merenovasi bandara yang sudah ada, memodernisasi pasar tradisional yang ada. (NC ke 6).

Soal kedaulatan pangan, kedaulatan energi serta kedaulatan keuangan terlihat dari kebijakan Presiden bagaimana dia mempertahankan Mentri Pertanian, pengangkatan Ignasius Jonan sebagai Mentri ESDM yang dibantu Arcandra Tahar, serta penunjukan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menkeu.  Pengampunan pajak adalah bagian dari kejelian penglihatan Jokowi. (NC ke 7).

Membangun karakter bangsa dengan mempertajam pendidikan kewarganegaraan, meninjau  penyeragaman sekolah dengan mengganti pucuk pimpinan   kementrian pendidikan, ditambah perhatian soal kesejahteraan guru terutama guru yang ditugaskan di daerah terpencil, dilakukan sedemikian tertib. (NC ke 8).

Yang terakhir, Jokowi-Jeka memberi insentif khusus untuk mengangkat dan memperkenalkan  budaya lokal. Meunjuk contoh, di DIY banyak dilakukan vestifal seni, yang dibiayai oleh dana keistimewaaan. (NC Ke 9).

Limapuluh satu item NC yang diracang Jokowi-Jeka, selama dua tahun berjalan, yang disentuh secara intensif baru sekitar 41 item. Sebut saja Jokowi-Jeka masih punya hutang 11 program.

Tetapi jika di tilik dari program yang benar-benar dirasakan langsung oleh masyarakat yakni 27 program, Jokowi-Jeka masih berhutang 24 item.

Kesimpulan sementara, janji politik Jokowi-Jeka yang terrealisir dan dirasakan nyata, sebesar 52,94 persen. Tetapi angka ini cerminan kualitatif, kuantitas fisik belum sampai sejauh itu. Untuk sampai realita fisik butuh data riil, tidak mungkin ditulis serampangan.

Jokowi Presiden tidak terlalu hebat, tetapi kerjanya  super cermat. Dia berani pasang badan melalui NC, sangat konsisten. Semua dilakoni, karena NC berada di bawah UUD 1945.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun