Mohon tunggu...
Bambang Wahyu Widayadi
Bambang Wahyu Widayadi Mohon Tunggu... lainnya -

Menulis sejak 1979. di KR, Masa Kini, Suara Merdeka, Sinartani, Horison, Kompasiana, juga pernah menjadi Redpel Mingguan Eksponen Yogyakarta. Saat ini aktif membantu media online sorotgunungkidul.com. Secara rutin menulis juga di Swarawarga. Alumnus IKIP Negeri Yogyakarta sekarang UNY angkatan 1976 FPBS Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pernah mengajar di SMA Negeri 1 Sampit Kota Waringin Timur Kalteng, STM Migas Cepu, SMA Santo Louis Cepu, SPBMA MM Yogyakarta, SMA TRISAKTI Patuk, SMA Bhinakarya Wonosari, SMA Muhammadiyah Wonosari. Pernah menjabat Kabag Pembangunan Desa Putat Kecamatan Patuk. Salam damai dan persaudaraan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Insiden Kecil ‘Orang Jelek’ Tak Boleh Ketemu Jokowi

11 Oktober 2016   07:06 Diperbarui: 11 Oktober 2016   08:11 3245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski telah menjadi Presiden, Jokowi tidak pernah berubah. Keakraban, keramahan serta kemenyatuan dengan warga, masih saja seperti ketika menjabat Walikota Solo, dan Gubernur DKI Jakarta.  

Tetapi kunjungan kerja ke Kabupaten Gunungkidul, Senin 10/10/2016 kemarin, diwarnai insiden kecil. Itu bukan kemauan Jokowi, melainkan karena kehendak sistem.

Sekelompok warga,kategori lanjut usia, diusir petugas. Mereka tidak diijinkan mendekat ke pintumasuk dengan alasan tempat itu harus steril. Alasan tersebut sama sekali tidak dipahami oleh warga lansia yang ‘ndesa’ dan lugu.

“Saya hanya kepengin melihat langsung wajah Presiden, biasanya cuma  lewat TV,” kata Mbah Sugiyo (75) warga Padukuhan Karangduwet, Desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari, seperti dilansir sorotgunungkidul.com.

Kekecawaan serupa, dirasakan nenek Saliyem (80). Roso panalongso itu demikian dalam.  “Apa karena saya orang jelek?”

Berbeda jauh ketika Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Bangkalan Madura10/11/2015 silam. Warga yang berjajar menyambutnya disalami satu demi satu, sebagaimana dikabarkan di laman resmi Kantor Staf Presiden.

Kekecawaan warga lansia, bukan karena kemauan Jokowi. Petugas kadang menyerupai robot. Tidak terlintas di pikiran mereka, bahwa melihat, bersalaman berfoto bersama Presiden itu adalah luapan politik, dan bukan sekedar sepotong kegembiraan.

Yang getol ketemu Jokowi adalah mereka yang di pilpres 2014 menjatuh kanpilihan pada pasangan Jokowi-Jeka, bukan pada Prabowo-Hatta.

Menengok pilpres 2014, pasangan Jokowi-JK di Gunungkidul meraih 280.110 suara (61,3 persen), sedangkan Prabowo-Hatta mendapat 176.801 suara (38,7 persen).

Kakek Sugiyo dan Nenek Saliyem adalah bagian dari 280.110. Apes, mau melihat tokoh pilihannya,  dihalang-halangi oleh sistem. Mereka, dipisahkan dari Presiden yang sangat dikagumi sekaligus dicintainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun