Mohon tunggu...
Bambang Wahyu Widayadi
Bambang Wahyu Widayadi Mohon Tunggu... lainnya -

Menulis sejak 1979. di KR, Masa Kini, Suara Merdeka, Sinartani, Horison, Kompasiana, juga pernah menjadi Redpel Mingguan Eksponen Yogyakarta. Saat ini aktif membantu media online sorotgunungkidul.com. Secara rutin menulis juga di Swarawarga. Alumnus IKIP Negeri Yogyakarta sekarang UNY angkatan 1976 FPBS Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pernah mengajar di SMA Negeri 1 Sampit Kota Waringin Timur Kalteng, STM Migas Cepu, SMA Santo Louis Cepu, SPBMA MM Yogyakarta, SMA TRISAKTI Patuk, SMA Bhinakarya Wonosari, SMA Muhammadiyah Wonosari. Pernah menjabat Kabag Pembangunan Desa Putat Kecamatan Patuk. Salam damai dan persaudaraan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bersama Jokowi, Negara di Ambang Krisis Gezag

4 Maret 2016   11:59 Diperbarui: 4 Maret 2016   12:21 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kontrak dengan asing, rupanya sulit diniscayakan Jokowi. Belum lagi diperhitungkan hutang luar negri. Item hutang masih cukup tinggi, tetapi dengan sengaja tidak dibuka di depan rakyat.

Tak kalah seru, langkah Jokowi juga digerogoti UNDP dengan ulah pengucuran dana kepada LGBT. Karena itu semua sempurnalah kekandasan nawacita yang digagas Jokowi.

Mau meresufle kabinet? Tidak banyak memperbaiki keadaan. Karena siapa pun mentrinya, sepanjang Jokowi tidak memiliki ketegasan bertindak, dalam arti mengambil posisi sebagai panglima tertinggi, Indonesia akan semakin terseret ke dalam lembah krisis gezag. Detik-detik rakyat semakin tidak mempercayai kekuasaannya hanya menunggu waktu.

Tak ada jalan lain ke roma? Tinggal satu, Jokowi tidak perlu mendengarkan suara para pembisik. Dia harus menjadi punokawan. Dengan penampilan sederhana (sipil), Presiden harus menjadi Pangti ABRI, yang memegang kekuasaan tertingi atas angkatan darat, laut, udara dan kepolisian.

Dengan begitu, segala rasa yang akan diberikan Jokowi bisa dirasa oleh segenap warga negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun