Mohon tunggu...
Bambang Wahyu Widayadi
Bambang Wahyu Widayadi Mohon Tunggu... lainnya -

Menulis sejak 1979. di KR, Masa Kini, Suara Merdeka, Sinartani, Horison, Kompasiana, juga pernah menjadi Redpel Mingguan Eksponen Yogyakarta. Saat ini aktif membantu media online sorotgunungkidul.com. Secara rutin menulis juga di Swarawarga. Alumnus IKIP Negeri Yogyakarta sekarang UNY angkatan 1976 FPBS Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pernah mengajar di SMA Negeri 1 Sampit Kota Waringin Timur Kalteng, STM Migas Cepu, SMA Santo Louis Cepu, SPBMA MM Yogyakarta, SMA TRISAKTI Patuk, SMA Bhinakarya Wonosari, SMA Muhammadiyah Wonosari. Pernah menjabat Kabag Pembangunan Desa Putat Kecamatan Patuk. Salam damai dan persaudaraan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Delapan Jam Bersama Angkringan Sega Kucing

18 Januari 2014   13:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:42 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13900279621381751989

[caption id="attachment_306741" align="aligncenter" width="300" caption="Monde berkaos hitam, Sumbul Biru. Ft Bewe"][/caption]

Di tengah badai ekonomi, mencari duit serba sulit. Tetapi menemukan makanan dan minuman yang harganya terjangkau, masih relatif gampang. Dompet isi Rp 10.000,00 mana berani masuk rumah makan, apalagi restoran. Dengan uang ‘segitu’ Anda bisa nyaman nongkrong di Angkringan Sega Kucing (ASK). Hampir di seluruh kota di Indonesia, ASK bisa ditemukan.

ASK sebagai bagian dari sektor informal, awalnya hanya berkembang di kota. Masyarakat urban yang tidak mendapatkan lapangan kerja karena alasan ketrampilan dan ijazah, memilih membuka warung kecil berfasilitas grobag dorong bertenda plastik.

ASK makin menjamur, tidak hanya berkembang di kota, tetapi juga marak di level pedesaan. Kalau umumnya ASK buka di malam hari, sesuai dengan perkembangan perut (baca: penduduk), dewasa ini tak sedikit ASK yang buka di siang bolong.

Biasa, standby di tepi jalan strategis. Pulang dari kluyuran, saya sempatkan mampir di ASK milik Mas Sumbul. Sekedar testimoni, pengin membuktikan apa benar ASK menjajakan makanan dan minuman murah.

Sehari jalan-jalan, meski kaki disambung kuda besi, ternyata capek juga. Empat bungkus segokucing, segelas es teh tawar, tambah 2 tempe dan 2 tahu bacem, saya hanya bayar Rp 10.000,00. Saya bandingkan dengan harga satu porsi sate kambing selisihnya Rp 15.000,00 lebih.

Murah banget Mas, saya mencoba mengorek keterangan Sumbul. “Tidak Bos, itu harga wajar.” Saya penasaran, investigasi pun berjalan, satuan waktunya sepanjang es teh tawar masuk ke kerongkongan.

Sulit saya menceritakan pengalaman Sumbul. Saya pun memutuskan untuk membuat tabel, sehingga penghasilan Sumbul rata-rata per 8 jam mencapai lebih dari Rp 50.000,00

No

Jenis Dagangan

Porsi

Harga Jual

Nilai Jual

Upah

1

Teh

25

2000

50.000

2500

2

Kopi

25

2000

50.000

2500

3

Suje (susu jahe)

25

3000

75.000

2500

4

Nasi Kucing

50

1500

75.000

5000

5

Telor Puyuh

20

2000

40.000

2000

6

Sate Usus

20

1000

20.000

2000

7

Kepala Ayam

20

2500

50.000

2000

8

Cakar Ayam

20

1000

20.000

2000

9

Mendoan

50

500

25.000

5000

10

Tahu susur

50

500

25.000

5000

11

Tahu Bacem

50

500

25.000

5000

12

Tempe Bacem

50

500

25.000

5000

13

Pisang goreng

50

500

25.000

5000

14

Bakwan

50

500

25.000

5000

15

Intep goreng

20

1000

20.000

2000

16

Karag/lempeng nasi

20

500

10.000

2000

17

Rokok eceran

44

1000

44.000

4400

18

J U M L A H

604.000

58.900

Dagangan yang jenisnya17 macam, adalah titipan pihak ketiga. Sumbul yang nama aslinya Murjito (37), sebatas tenaga penunggu. Setiap laku, itungannya bijian, Sumbul kebagian jatah Rp 100,00. Buka jam 17.00 tutup 23.59, alias 8 jam bekerja, dompetnya berisi Rp 58.900,00. “Senilai dengan upah tukang batu yang kerja di terik matahari,” kata Sumbul yang mengaku hanya tamatan SMP.

Sore kemarin 17/1/2014, pengunjung kebetulan agak sepi. Ngatimin alias Mode tetangga Sumbul mruput, karena kuatir tidak kebagian tongkrongan. Pasalnya, makin malam, tamu Sumbul makin rebutan.

Sega Kucing adalah makanan khas rakyat. Mumpung 2014 makin anget, maukah calon wakil rakyat mcincicipi Nasi Meong?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun