Foto caleg yang tertukar. dok Bewe
Pagi ini, Senin 7/4/2014, Subroto, caleg Partai Hanura no. urut 4 Dapil II Gunungkidul melapor ke Panwaskab. Materi laporan terbilang cukup berat. Dia menuding KPU bertindak ceroboh, sehingga secara politis merugikan dirinya.
Pukul 22.30, Ahad 6/4/2014, Jumono (56) KPPS Desa Salam, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, iseng membuka amplop ‘daftar calon tetap’ (DCT) yang rencananya bakal dipasang di lingkungan TPS. DCT berisi nama dan foto caleg. Pada lembar DCT DPRD II, Dapil II Gunungkidul, ditemukan kesalahan fatal.
Caleg partai Hanura atas nama Subroto no urut 4, terpasang foto wanita. Sementara caleg no. urut 5 atas nama Sugiyanti ter-setting foto laki-laki. Tumilan, warga Trosari, bersama Bagus, warga warga Waduk, Kelurahan Salam, memfoto fakta tersebut kemudian menyerahkan ke Subroto. Ditelusuri, pemasangan foto itu tertukar.
Saat dihubungi wartawan semalam, Subroto menyatakan, KPU Pusat bertindak ceroboh, KPUD Gunungkidul bekerja tidak profesional. “Sebelum naik cetak mustinya KPU Pusat melakukan croscek. KPUD Gunungkidul juga. Mereka bekerja tidak profesional. Saat memasukkan ke dalam amplop mosok tidak melihat kesalahan itu?”
Dihubungi per telepon, Buchori Ihsan, Ketua Panwaskab Gunungkidul menyarankan agar caleg yang bersangkutan membuat laporan resmi. “Kesalahan sebagaimana terjadi, adalah ranah KPU. Kami akan fasilitasi,” kata Buchori.
Is Sumarsono, Divisi Hukum KPUD Gunungkidul menyatakan, kekeliruan ini memang berpengaruh besar terhadap kedua caleg. “Solusinya sedang akan kami bicarakan dengan Panwaskab,” ungkap Is Sumarsono.
Ada kemungkinan pihak panwaskab menginstruksikan agar DCT yang berisi nama dan foto caleg tidak dipasang di lingkungan TPS, khususnya Dapil II Gunungkiul. Marsubroto caleg dari PDIP no. urut 1 berpendapat, kalau panwaskab mengambil langkah seperti itu adalah blunder. “DCT tidak ditempel, ratusan caleg protes, ditempel dua caleg dirugikan,” kata Marsubroto di ujung telepon.
Keputusan baru akan dibicarakan hari ini, Senin 7/4/2014, alias masih menunggu pembicaraan antara Subroto, KPUD Gunungkidul dan Panwaskab. Sementara pileg 2014 tinggal menunggu hitungan jam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H