Setelah engkau memahami bahwa ada tulisan bersifat pribadi dan publik, mari tanyakan kepada diri sendiri. Apakah engkau menulis karena hobi atau profesi?
Hobi hanya dilakukan untuk kesenangan tanpa memedulikan suatu tulisan itu bakal menghasilkan benefit finansial atau benefit lain bagi penulisnya. Hobi cenderung menempatkan penulisnya sebagai penulis amatir.
Jika profesi menjadi pilihan, penulis harus menegakkan sikap profesional. Tiga hal yang menjadi ciri profesional: (1) memerlukan keterampilan untuk melakukannya; (2) menerapkan standar, kaidah, dan kode etik sesuai dengan bidangnya; dan (3) memerlukan pembayaran (kompensasi uang) untuk melakukannya.
Penulis spesialis dan generalis yang mendeklarasikan dirinya sebagai penulis tentulah sudah masuk ke wilayah profesional. Ia sudah menjadikan penulis sebagai profesi utama atau profesi pendamping.
Profesi pendamping? Banyak penulis yang masih memerankan profesi ganda, seperti guru atau dosen.Â
Pada saat lokakarya, ada yang bertanya kepada saya.
"Pak Bambang saya ini guru. Bagaimana saya dapat berkonsentrasi menulis, sementara ada beban kerja lain yang utama?
Jadi, saya bilang bahwa kita tidak dapat mengontrol apa yang terjadi di luar kita. Contohnya, kita tidak dapat mengeluhkan bahwa kita ini guru dengan beban kerja luar biasa sehingga tidak ada waktu untuk menulis.Â
Pada kenyataannya, pekerjaan misalnya sebagai guru itu di luar kontrol kita. Karena itu, fokus saja yang dapat kita kontrol dari diri kita, yaitu waktu menulis, jenis tulisan, dan produktivitas. Buat target, misalnya tahun ini saya harus menulis sekian buku teks atau buku anak.
Begitulah jika engkau berprofesi ganda, profesi penulis dapat menjadi profesi sampingan yang justru fleksibel. Penulis dapat berdamai dengan apa pun, termasuk tenggat (deadline). Modal utama para penulis hanya waktu dan sumber bacaan, modal seperti tempat yang nyaman, wifi, kopi, dan camilan itu hanya gimmick menulis.
Simpulannya, jika engkau menjadikan menulis sebagai hobi, memang tidak perlu kita berbincang mendalam soal tarif penulisan, mutu tulisan, dan tren penulisan. Hal itu karena sebatas hobi yang dilakukan untuk kesenangan belaka.