Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Lima Hal yang Menguatkan Ide Menulis

21 Mei 2021   06:03 Diperbarui: 23 Mei 2021   21:23 1343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Andrea Piaquadio/Pexels

Buku karya Agustinus Wibowo memuat pengalaman berharga tentang perjalanan ke negara-negara lain yang tidak biasa. Banyak hal menakjubkan dan menegangkan yang kita rasakan ketika membaca tulisan Agustinus Wibowo.

Siapa yang tidak punya pengalaman? Itulah salah satu unsur penguat ide yang mungkin masih bersemayam di diri Anda, belum dikeluarkan dalam bentuk tulisan, terutama buku.

Unsur penguat keempat yang tidak semua orang memilikinya adalah penemuan. Anda mungkin pernah menemukan sesuatu, apakah itu teori, konsep, rumus, produk inovasi, metode, atau bahkan resep rahasia memasak  ayam goreng. Penemuan adalah sebuah ide luar biasa yang tidak semua orang mau atau mampu menuliskannya.

Peneliti di negeri ini banyak menemukan sesuatu, tetapi tidak banyak yang mewujudkannya ke dalam tulisan berbentuk buku. Penemuan hanya berhenti pada tesis, disertasi, makalah, atau jurnal ilmiah. Padahal, jika dibukukan, akan lebih detail dan luas diketahui khayalak. Penemuan itu makin tersebar dan bermanfaat bagi banyak orang.

Unsur terakhir atau kelima adalah imajinasi. Seorang penulis yang tidak menggunakan unsur penguat ini biasanya tulisannya menjadi kaku, beku, dan kurang menarik. Ia harus nakal memainkan imajinasi melalui pilihan kata dan deskripsi kepada pembaca. Kreativitas sebuah tulisan dikuatkan oleh imajinasi.  

Imajinasi ini tak mesti melulu dikaitkan dengan khayalan seolah-olah lebih cocok untuk fiksi. Daya pikir untuk membayangkan sesuatu berdasarkan kenyataan atau pengalaman itu juga imajinasi.

Saya jadi membayangkan Menkeu Sri Mulyani. Pastilah beliau menggunakan imajinasi ketika menghadapi badai pandemi Covid-19. Untuk apa? Untuk memprediksi fondasi ekonomi kita, terutama di sektor keuangan agar tidak ambruk. Orang-orang di sektor keuangan harus lihai menggunakan prediksi, asumsi, dan proyeksi.

Saya kira pengalaman-pengalaman orang keuangan dalam menghadapi Covid-19 itu perlu dituliskan dan dibukukan karena pasti menarik sebagai ramuan unsur penguat ide---di sana ada pengetahuan, keterampilan, pengalaman, penemuan, dan tentu saja imajinasi. Sebuah tulisan yang mengandung lima unsur penguat ide ini mampu tampil sebagai tulisan yang mencengangkan.

Silakan Anda menyelami kapasitas diri sendiri. Apakah Anda memiliki lima penguat ide ini? Rasa-rasanya ada paling tidak dua atau tiga penguat. Kalau sudah ada, silakan digunakan.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun