Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Kupu-kupu dalam Buku

19 Mei 2021   06:26 Diperbarui: 20 Mei 2021   08:16 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang membaca komik bukanlah satu-satunya hiburan pada masa itu, tetapi tetap menjadi alternatif menarik ketika bosan bermain atau kelelahan oleh PR sekolah yang berjibun pada masa Orba itu. Dan sekarang pun masih berjibun.

Apa yang terjadi pada masa kecil saya adalah bekal untuk menjadi pembaca tingkat lanjut. Maka dari itu, saya selipkan sedikit kenangan pada masa remaja bahwa buku yang sangat memengaruhi saya adalah serial Lupus karya Hilman Hariwijaya. 

Tanpa saya sadari pada masa itu, Lupus-lah yang memberi pelatihan pertama bagi saya untuk menulis. Saya meniru gaya Hilman (copy the master) ketika menulis surat untuk sahabat pena saat musim korespondensi masih ada.

Pengaruh besar majalah HAI juga terbawa pada masa remaja saya. Satu cerita bersambung di HAI yang membekas di ingatan adalah Balada Si Roy. Penulisnya, Gol A Gong, mampu menyihir dengan kisah seorang remaja avonturir yang penuh misteri. Kisah ini telah beralih wahana menjadi film yang sebentar lagi akan tayang.

Berpuluh tahun kemudian, saya akhirnya bersua dengan Gol A Gong sebagai sesama penulis dan pegiat literasi. Kini Si Roy alias Gol A Gong diberi kehormatan sebagai Duta Baca oleh Perpusnas RI menjelang Hari Buku Nasional 2021.

***

Kupu-kupu dalam buku akan selalu ada manakala para penulis buku, terutama di Indonesia, mampu menghadirkan cerita bermutu yang sulit lekang dari ingatan anak-anak. Sastrawan memang harus turun gunung menulis buku cerita anak.

Bagaimana dengan buku teks/pelajaran sekolah? Adakah yang membekas dalam ingatan anak-anak saya? Kebanyakan buku itu tak membekaskan ingatan pada saya, kecuali buku bahasa Indonesia dan buku bahasa Inggris. Buku bahasa Indonesia "Ini Budi" karya Bu Siti Rahmani Rauf sudah seperti lem superkuat. 

Satu lagi saat bersekolah di SD swasta, saya mendapat pelajaran bahasa Inggris. Bukunya terbitan J.B. Wolters---penerbit Belanda yang kemudian dinasionalisasi. Ada satu teks wacana bahasa Inggris yang paling saya ingat tentang kisah seekor simpanse. Namanya Buwono. Buwono is a clever chimpanzee. Rasa aneh memang simpanse dinamai Buwono.

Saya ingin pula membekaskan buku pada ingatan anak-anak saya seperti saya. Semoga mereka punya paling tidak satu atau dua buku yang membekas di ingatan atau malah mengubah hidup mereka menjadi lebih baik. 

Hakikat buku yang baik adalah buku yang mampu mengubah hidup pembacanya menjadi lebih baik dalam soal pikiran dan perasaan. Tiket untuk masuk ke wahana metamorfosis ini adalah kegemaran membaca. Titik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun