Jadi, jika saya ada, perusahaan stabil. Jika saya tidak ada, perusahaan akan labil. Jangan dibalik. Saya ada, perusahaan labil; saya tidak ada, perusahaan stabil. Jangan juga menjadi saya ada dan tiada, perusahaan tidak terpengaruh. Ya, itu rumus posisi tawar.
Dulu saya sempat mendengar sebuah nasihat ketika menjadi karyawan. Jadi begini, dengan pimpinan atau pemilik perusahaan itu usahakan jangan terlalu jauh dan jangan pula terlalu dekat. Dengan kata lain, menjaga jarak. Namun, menjaga jarak akan membuat kita tidak terlalu terlibat dalam dinamika perusahaan. Itu namanya cari aman.
Dalam pengalaman saya, kedekatan saya dengan pemilik dan pimpinan perusahaan memang kadarnya terlalu. Bahkan, terkadang terlibat juga pada persoalan pribadi mereka. Ini risiko berada di puncak dan saya sulit untuk menghindarinya. Apalagi, waktu itu ada SOP perusahaan untuk menyalakan ponsel selama 24 jam.
Senjata saya hanya posisi tawar. Ketika ada perintah perusahaan yang tidak sesuai dengan pemikiran dan pandangan saya, saya akan mengajukan keberatan. Posisi tawar yang tinggi membuat saya bersikap nothing to loose.
***
Kompetensi adalah satu kata yang juga penting harus dibangun sejak awal. Boleh jadi semua telah kita pelajari pada saat di bangku sekolah atau bangku kuliah, tetapi pelajaran yang paling nyata adalah di dunia kerja.Â
Karena itu, jika kita berposisi sebagai lulusan baru (fresh graduate), sikap yang lebih aman adalah menjadi pendengar, pengamat, dan pelaksana yang baik.Â
Boleh-boleh saja membenturkan teori/konsep semasa belajar di sekolah atau perguruan tinggi dengan kenyataan yang ada. Namun, jangan jadikan sebagai argumentasi untuk berdebat, apalagi dengan para senior.
Bangun kompetensi cepat-cepat, bukan pelan-pelan. Dengan kemajuan teknologi saat ini, tempat mengasah kompetensi boleh ada di mana pun. Kompetensi menjadi mata uang yang laku di mana pun tanpa memerlukan teknik tambahan seperti bagaimana menjilat atasan, bagaimana mematikan langkah teman sekerja, atau bagaimana berbuat curang dalam soal gagasan.
Akan tetapi, jangan salah, di perusahaan mana pun selalu ada politik, bahkan yang menyatakan diri sebagai perusahaan penuh kekeluargaan. Dalam sebuah buku yang pernah saya baca, bahkan psikopat pun berkeliaran di perusahaan.
Politik itu terkadang dimanfaatkan segelintir orang untuk meraih jabatan dan politik itu dimainkan pada posisi-posisi puncak. Hal yang paling berbahaya jika orang-orang itu menghalalkan segala cara.