Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Mengapa Paragraf Pertama Tidak Diset Menjorok

28 November 2019   08:00 Diperbarui: 10 Juni 2022   21:56 4277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengapa Paragraf Pertama Tidak Diset Menjorok (unsplash/freestocks)

Baca juga : Megnuji Otak Degnan Tiga Paragraf

Satu hal lagi apabila Anda mengeset paragraf/alinea dalam format indent/bertakuk, setiap perpindahan paragraf tidak perlu ditambahkan spasi antarparagraf. Jika alasannya menjadi sulit dibaca, ya gunakan saja format paragraf blok.

Jadi, hal yang saya bahas ini soal standar pengatakan (perwajahan/desain) halaman yang masih sering diabaikan para pengatak dan editor. Ada beberapa penerbit sudah menerapkannya dan konsisten. Namun, ada juga yang kadang menerapkan dan kadang tidak.

Demikian pula pada karya tulis ilmiah, sebuat saja skripsi, tesis, dan disertasi, format standar pengetikan paragraf bertakuk ini sering diabaikan. Umumnya paragraf pertama selalu ditik menjorok.

Baca juga : Tiga Tip Menganggit Paragraf Penghubung Biar Nyambung

Maka dari itu, mari segera insaf. Selamat beraktivitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun