Masa-masa itu Tiga Serangkai memang sangat getol menerbitkan buku-buku hasil terjemahan, termasuk membeli hak cipta penerbitan dari karakter-karakter internasional, seperti Scooby Doo, Tom & Jerry, dan Barnie.
***
Profesi sebagai literary agent memang kini belum populer di Indonesia. Entah nanti apakah profesi ini menjadi menarik bagi generasi milenial karena mereka memiliki kapasitas untuk itu, terutama dalam hal berkomunikasi dengan bahasa asing. Dalam konteks global, transaksi copyright dalam bentuk konten-konten kreatif ini juga tidak akan ada matinya.Â
Sangatlah membanggakan apabila kita mampu menjual hak cipta terjemahan buku-buku Indonesia ke berbagai bahasa dunia---salah satunya seperti yang telah dicapai novel karya Andrea Hirata dan Eka Kurniawan.
Jika orientasi internasional ini benar-benar dikukuhkan oleh Indonesia melalui lembaga pemerintah seperti Bekraf, KBN, atau nanti Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, tentu peningkatan kapasitas para editor akuisisi dan literary agent harus dilakukan secara intens dan terprogram.Â
Kendala berkomunikasi dalam bahasa Inggris sudah mulai teratasi, namun untuk soal wawasan industri perbukuan, negosiasi kontrak, dan juga insting penerbitan masih perlu diatasi.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H