Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Standardisasi Dai dan Mereka Perlu Menulis

24 Mei 2018   07:52 Diperbarui: 24 Mei 2018   22:53 2117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (15/5/2018).(KOMPAS.com/Ihsanuddin)

Fasih berbicara berapi-api menyampaikan dakwah, belum tentu mahir menulis. Inilah satu mata rantai dakwah kita yang lemah karena juga dapat menjadi ukuran intelektualitas seorang dai. Menulis berhubungan dengan kemampuan dan keseringannya membaca.

Soal membaca ini tidak dimungkiri kita masih sering menemukan dai-dai yang materi dakwahnya "tidak bergerak" alias monoton. Pengetahuan mereka seperti terkunci karena enggan membaca sehingga berputar-putar di situ saja. Jadi, ya boro-boro menulis.

Contoh kasus Ustad Abdul Somad, mengapa publik banyak terkesima? Ia memiliki kunci-kunci jawaban berbasis kitab, bukan hanya satu. Dai seperti ini memang jarang yang menjawab pertanyaan basisnya adalah kitab-kitab standar karya para ulama, di samping Quran dan hadis.

***

Jadi, tentang rencana MUI, saya setuju dan mendukung untuk memetakan kompetensi para dai, bukan sertifikasi. Peta ini juga berguna demi meningkatkan keterampilan para dai layaknya seorang intelektual dengan kemampuan membaca dan menulis yang mumpuni.[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun