Lagi-lagi berbeda pengalaman yang saya rasakan di Jepang atau Eropa. Ketika melihat saya kesulitan mendapatkan tempat duduk atau meja untuk makan, pasti ada saja yang peduli dan mengajak saya untuk bergabung. Kadang peristiwa ini memang "menampar" wajah kita secara tidak langsung bagaimana kelakuan kita di negara sendiri tidaklah seperti mereka itu. Bahkan, tidak peduli apakah itu terjadi pada hari baik dan bulan baik seperti Ramadan dan Idulfitri.Â
Jika memang dikondisikan, tentu dapat saja tata krama makan ini juga diberlakukan di Indonesia. Contohnya, soal antre di beberapa fasilitas publik, seperti stasiun kereta api, yang akhirnya masyarakat Indonesia mulai terbiasa melakukannya karena ada ketegasan petugas dan juga pengondisian. Hukuman masyarakat mulai berlaku juga mulai dari "pandangan mencibir" kepada si pembuat onar. Namun, soal tempat duduk sesuai dengan nomor kursi di kereta, tetap masih saja ada yang "pura-pura" tidak tahu bahwa ia keliru, kecuali ditegur atau ditampar wajahnya. Hehehe.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H