Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama FEATURED

Soal Makan, Mari Menampar Wajah Sendiri

1 Juli 2017   10:32 Diperbarui: 17 Januari 2019   15:37 5773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setelah makan (Foto: Hasri Hasan)

Lagi-lagi berbeda pengalaman yang saya rasakan di Jepang atau Eropa. Ketika melihat saya kesulitan mendapatkan tempat duduk atau meja untuk makan, pasti ada saja yang peduli dan mengajak saya untuk bergabung. Kadang peristiwa ini memang "menampar" wajah kita secara tidak langsung bagaimana kelakuan kita di negara sendiri tidaklah seperti mereka itu. Bahkan, tidak peduli apakah itu terjadi pada hari baik dan bulan baik seperti Ramadan dan Idulfitri. 

Jika memang dikondisikan, tentu dapat saja tata krama makan ini juga diberlakukan di Indonesia. Contohnya, soal antre di beberapa fasilitas publik, seperti stasiun kereta api, yang akhirnya masyarakat Indonesia mulai terbiasa melakukannya karena ada ketegasan petugas dan juga pengondisian. Hukuman masyarakat mulai berlaku juga mulai dari "pandangan mencibir" kepada si pembuat onar. Namun, soal tempat duduk sesuai dengan nomor kursi di kereta, tetap masih saja ada yang "pura-pura" tidak tahu bahwa ia keliru, kecuali ditegur atau ditampar wajahnya. Hehehe.[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun