Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Menangkap Sosok dalam Tulisan

2 Oktober 2016   07:48 Diperbarui: 2 Oktober 2016   15:58 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini sudah lebih dari 1.000 kata. Karena itu, saya tuntaskan saja sebagai sebuah pelecut pemikiran tentang pentingnya membukukan kisah hidup seorang sosok atau tokoh. Masih begitu banyak tokoh inspiratif di sekitar kita yang belum dibukukan kisah hidup dan kiprahnya. 

Mungkin jika dikaitkan dengan kepentingan politik, buku faksi ini memang menjadi salah satu alat pencitraan dan peningkatan keterkenalan sosok. Begitu juga dengan kepentingan-kepentingan lain yang kadang tidak ada hubungannya dengan inspirasi contohnya perseteruan antartokoh melalui buku kisah hidup. Soal ini terjadi juga di Indonesia.

Lalu, jika dibahas lebih lanjut soal buku faksi, tulisan ini akan panjang sekali. Saya belum sarapan sejak pagi dan hanya baru menyeruput secangkir kopi. Ngomong-ngomong (atau nulis-nulis) saya pernah dengar ada seorang pakar kopi di Indonesia dan telah diakui reputasinya di dunia internasional, tetapi beliau malah belum membukukan kisahnya atau tepat belum menulis buku. Nah loh!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun