Nano Puisi: Delik Aduan Rasa
rasa yang terus diperlakukan semena mena
oleh diri kita akan mengadu kepada siapa
jika lama lama tidak ada yang peduli
ia akan melaporkannya kepada hati
hati kemudian akan menimbang
menghiburnya agar bisa tenang
berikan hikmah cara pandang
agar nelangsanya berkurang
tak semua delik aduan rasa
mengadu kepada hati diri kita
tapi ada pula yang mengadunya
kepada nafsu angkara murka kita
(delik aduan rasa, 2022)
Puisi pertama dari empat rincian judul puisi tentang Delik Aduan, khususnya tentang Delik Aduan Rasa. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Macro Puisi: Patuh pada Sang Juragan Hati
Baca juga: Nano Puisi: Biarlah Penilainya Hati
Baca juga: Micro Puisi: Jangan Serahkan Nasib Diri
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!