Macro Puisi: Gajah yang Tertinggal di Pelupuk Mata
ini bukan peribahasa lama tentang gajah yang tak nampak di pelupuk mata
sedangkan semut kecil nampak meskipun jauh di seberang lautan tempatnya
ini juga bukan peribahasa itu yang menggabarkan adanya rabun hati manusia
tapi ini tentang gajah yang tertinggal di pelupuk mata, pelupuk mata semesta
pelupuk mata yang menangis menyaksikan semua gajah dibawa penunggangnya
sementara para penunggangnya itu juga ditunggangi oleh  nafsu angkara murka:
nafsu angkara murka yang menutupi datangnya cahaya sehingga membabi buta:
membabi buta hendak menghancurkan satu-satunya jalan terang di depannya
gajah yang tertinggal di pelupuk mata, mata batin semesta yang menyoroti jiwa:
jiwa-jiwa gajah yang tengah ditunggangi para penunggangnya yang tak mengira:
tidak mengira karena ternyata gajah pun bisa tak patuhi para penunggangnya
meskipun para penunggangnya itu menyiksa dan menghilangkan nyawanya
(gajah yang tertinggal di pelupuk mata, 2021)
Puisi tentang kisah pasukan gajah yang tidak menuruti tuannya karena akan digunakan untuk berbuat kezaliman. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!