Macro Puisi: Diam-diam Diam
semesta yang kita tinggali ini diam-diam diam
kucari-cari bibirnya tak ada mulutnya jua tiada
entah lidahnya telah ia sembunyikan di mana
sepertinya semua ini mata semua itu telinga
semesta yang kita tinggali selama ini
diam-diam mengawasi perilaku kita
diam-diam mencermati mulut kita
yang digunakan semaunya kita
andai mulut semesta ini ada
niscaya akan diteriakinya
seluruh ulah kita yang
merusak semesta
(diamnya semesta, 2021)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!