Macro Puisi: Diam-diam Diam
semesta yang kita tinggali ini diam-diam diam
kucari-cari bibirnya tak ada mulutnya jua tiada
entah lidahnya telah ia sembunyikan di mana
sepertinya semua ini mata semua itu telinga
semesta yang kita tinggali selama ini
diam-diam mengawasi perilaku kita
diam-diam mencermati mulut kita
yang digunakan semaunya kita
andai mulut semesta ini ada
niscaya akan diteriakinya
seluruh ulah kita yang
merusak semesta
(diamnya semesta, 2021)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!