kucarikau dengan terhuyung
rintik  gerimis  membias
tak kunjung tempias gegas
mengemas menghempas
haus rinduku luas tak cukup segelas
tak bakalan bisa kautampung puas
bahkan sampai  usiamu pulas
pupus aus tergerus nyalak menjalak
deras arus gejolak isak menguak
tersengal sesal mengganjal sesak
hingga ajal tamatkan selepas napas
tak jua kan tuntas kaumenguraskan cemas
di situ panjalu kembang sepatu
sewarna merah rekahan bibirmu
ada sebongkah cinta sirna musnah
tumpah menghibah dijajah  dicacah
jantung hati  sebilah terbelah belah
pecah diurai  pasrah  menyerah
kecewa  tak hidup sudah
di kedalaman ngungun resah
entah mengapa tak segera kambuh  gairah
cinta di dada mendadak tumbuh susah
isak tangismu menggerumbulkan rebah
di balik semai semi kembang sepatu itukah
sosok wajahmu menyembulkan bisu lemah
tertoreh di punggung batu pahatkan  kisah
bergambar  jantung hatimu  berwarna  merah
ditembusi hitam warna panah pas ditengah
setia janjimu janjiku jadikan prasasti nan indah Â
ada namaku di situ
ada namamu di bawahku