3.1.e. Mulai dari Diri - Modul 3.1
Tujuan Pembelajaran Khusus: Mengaktifkan pengetahuan awal (prior knowledge) dan mengamati keterampilan seorang pemimpin dalam pengambilan keputusan dengan berada di antara berbagai pemangku kepentingan, di antaranya murid, orang tua murid, guru, yayasan, dan pihak komunitas sekolah.
Menurut Bapak dan Ibu, Kira-kira apa maksud dari kutipan Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi tersebut?
Menurut saya pesan yang disampaikan oleh Mas Menteri Nadiem Makarin tersebut adalah untuk menjadi seorang pemimpin harus bijaksana dalam mengambil suatu keputusan, artinya jangan sampai keputusan tersebut dapat merugikan orang lain. Jadi sebelum kita memutuskan sesuatu langkah baiknya kalau kita melibatkan banyak orang/mengadakan komonikasi dulu baik itu atasan kita, semua guru disekolah, dan pihak-pihak lain yang terkait untuk membicarakan sesuatu yang menghasilkan keputusan untuk kepentingan bersama. Karena kadang apa yang kita putuskan tidak sejalan dengan apa yang kita rencanakan, maka kita harus memikirkan dulu dampak positif dan negatifnya tentang apa yang kita rencanakan, terutama dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan peningkatan pembelajaran murid. Jadi kita sebagai pemimpin harus bijaksanadan bisa bersikap adil kepada siapapun. Sehingga dengan demikian kita sebagai pemimpin dapat menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan yang diharapkan oleh orang banyak.
Bagaimana situasi di lingkungan Anda sendiri, adakah nilai-nilai kebajikan yang dijunjung tinggi di tempat Anda bekerja, atau tinggal? Ceritakan pengalaman Anda Anda bagaimana nilai-nilai kebajikan tersebut telah membentuk diri Anda terutama dalam mengambil suatu keputusan?
Nilai kebajikan yang dijunjung tinggi di lingkungan saya adalah integritas, tanggung jawab dan adil.Integritas adalah memegang teguh prinsip kebenaran, kejujuran, hati nurani dan konsistensi dalam bertindak. Hal ini dapat membentuk diri saya menjadi pribadi yang dapat menjalankan nilai-nilaitersebut dalam kehidupan. Dalam mengambil keputusan, saya berpedoman pada nilai kebenaran,kebaikan, kebermanfaatan bagi orang banyak. Selain itu saya harus bertanggung jawab denganyang akan saya lakukan baik pada diri saya sendiri, masyarakat dan lingkungan. Dan setiap keputusan yang saya ambil harus adil dan tidak memihak kepada kepentingan seorang saja
Apakah Anda pernah mengalami atau melihat suatu pengambilan keputusan serupa studi kasus yang ditanyakan di atas, di mana ada dua kepentingan saling berbenturan? Ceritakan bagaimana pengalaman Anda sendiri di sekolah asal Anda. Apa yang Anda lakukan pada waktu itu, mengapa?
Saya juga pernah mengalami masalah yang sama yaitu masalah yang membutuhkan pengambilan keputusan, dimana kedua masalah tersebut sama-sama dibutuhkan dan saling berbenturan. Pada awal tahun ajaran baru semua siswa SLB Api Alam membutuhkan seragam, tas, sepatu, ATK dll tapidisisi yang lain untuk pencairan dana BOS tertunda. Maka setelah saya mengadakan rapat dewanguru maka jalan tengah yang diambil supaya dapat memenuhi kebutuhan siswa adalah yangpertama adalah dengan mencari pinjaman/talangan dana dulu atau mengadakan perjanjian kepada toko untuk pembayarannya setelah dana BOS cair
Pernahkah Anda setelah mengambil suatu keputusan, bertanya pada diri sendiri, "Apakah keputusan yang Anda ambil adalah keputusan yang tepat?" "Apakah seharusnya saya mengambil keputusan yang lain?" Kira-kira apa yang membuat Anda mempunyai pemikiran seperti itu?Â
Setiap saya mengambil suatu keputusan, saya seringkali bertanya pada diri saya sendiri, apakahkeputusan yang saya ambil telah tepat? ini terjadi karena adanya beberapa kepentingan yang salingbertentangan dalam pengambilan keputusan tersebut. Kadangkala dalam pengambilan keputusan,lebih mengutamakan kebaikan daripada kebenaran yang sebenarnya , sehingga ada pihak lain yangdikorbankan dan dirugikan.
Pertanyaan-pertanyaan apa yang ingin Anda tanyakan pada sesi Pengambilan Keputusan berbasis Pemimpin Pembelajaran ini? Apa yang selama ini menjadi tantangan bagi Anda dalam mengambil suatu keputusan sebagai pemimpin pembelajaran?
Tantangan bagi saya ketika saya mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran adalah ketika menjadi Ketua Program Keahlian saya menggeser Guru Keahlian Ganda Kembali ke mata Pelajaran PIPAS yang dulu pernah mengajar Teknik Mesin karena kekurangan JAM Mengajar dan sudah 14 tahun saya sudah menjadi Guru. Disini saya merasa bimbang untuk mengambil Keputusan tersebut. Karena saya harus mementingkan kepentingan Jurusan dari Pada mementingkan hanya Sebagian guru sepihak . Maka pada saat rapat Dinas guru saya menceritakan permasalahan yang dihadapi oleh Jurusan saya, sehingga saya mendapatkan jalan keluar dan mendapatkan keputusan yang tepat sesuai dengan usulan dari atasan dan teman guru.
Harapan-harapan apa saja yang Anda inginkan dengan mengikuti modul 3.1 (harapan dan manfaat untuk diri sendiri, murid dan sekolah) - Pengambilan Keputusan berbasis Pemimpin Pembelajaran? Apa yang ingin Anda capai setelah belajar tentang modul 3.1 ini?
Setelah mempelajari modul 3.1 saya berharap:
1. Bisa menjadi pengambil keputusan yang bijaksana yang berbasis pemimpin pembelajaran
2. Saya ingin dapat melakukan praktik keputusan yang berdasarkan prinsip pemimpin pembelajaran
3. Dapat mengidentivikasi jenis-jenis paradikma etika yang dihadapi oleh dirinya sendiri maupun orang lain
4. Mampu bersikap reflektif kritis,kreatif, dan terbuka Dapat memilih dan memahami 3 prinsip yang dapat dilakukan untuk membuat keputusan dalam dilema pengambilan keputusan
5. Dapat menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan
Sakam dan Bahagia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H