Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sayap Kebenaran Sering Bersembunyi

8 Agustus 2022   18:26 Diperbarui: 8 Agustus 2022   18:34 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayap kebenaran itu sering bersembunyi di ketiak sepi. Ingin menghilangkan jejak dengan membuat alibi. Tapi lupa, bahwa sedikit tanda yang terlupa dihapus, bisa jadi pintu masuk untuk diurus.

Puluhan lonceng lalu berbunyi. "Ada jejak di sini". Lingkaran sepi lalu menggeliat mencari, bersama angin yang mampu masuk ke rongga sekecil apa pun. Debar lalu berkobar, denyutnya hanyut bersama rasa was-was yang membuat badan semakin lemas.

Mungkin buah perbuatan telah matang. Disembunyikan, tapi aromanya terendus tembus. Ada angin, pasti ada pohonnya. Setiap kasus, pasti ada sebab musababnya.

Persoalan cinta, selalu dipagari oleh cindaku atau harimau jadi-jadian. Semua kasus, pastilah ada pembuka dan penutupnya. Lalu apa gunanya pepatah " tiba di dada dibusungkan, tiba di perut dikempiskan ? Pengadilan pun tak selalu berhasil memberikan keadilan.

Berbudi luhur itu milik semua profesi. Salah satu tandanya adalah tidak saling berbalas dendam. Tapi mungkinkah api dendam itu mudah diredam ? 

Saat sedang duduk sendiri, terlintas ungkapan bahwa kepala panas yang disertai hati dingin, tak kan mampu menyelesaikan masalah apa pun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun