Sepagi mendung, jauh dari berkabung, hanya termenung. Cericit burung, bersaing dengan twitter, riuh membubung. Di medan tempur, tak puas saling gempur, pamer takabur .
Kini disapa, pohon-pohon dan ranting, sambil berbaring. Cabang dan dahan, selalu berangkulan, saling menopang. Andai tumbang, itu kehendak alam, bukan ditebang. Tunggu hingga menua, bila saatnya, kan rubuh juga.
Pohon yang hidup, menyapa berangkulan, berjabat tangan. Selalu belajar, celoteh rerumputan, pahami bunga. Mudah memuji, saat mereka mekar, harum menyebar.
Saat memandang awan, bebaskan angan, berkhayal ringan. Lintasan burung, mampukah merontokkan, tangisnya mendung. Ukuran bayang, sulit diperkirakan, di saat hujan. Merindu bunga, hanyut terbawa air, hendak ke mana ? Mungkin tujuan akhir, atau mampir, tak habis pikirÂ
Berkhayal bebas, rasa khawatir lepas, menembus batas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H