Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ditodong Kebohongan

23 Juli 2022   20:00 Diperbarui: 23 Juli 2022   20:00 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebohongan itu afirmasi, bahwa sesuatu yang tidak benar, dilakukan secara sadar, tetapi faktanya selalu ditutupi 

Seperti cinta. Itu juga bermuatan kebohongan. Pasangan bisa saja bertindak keras kepala. Walau tahu itu kesalahan, tetapi  ditutupi dengan kebohongan pula. Tersering malah menjadi kebohongan berjamaah.

Tetapi ada ungkapan "dora sembada". Berbohong demi kebaikan.  Apakah ini kebenaran milik orang per orang, atau kebenaran menurut ketentuan Tuhan ?

Di akhir minggu ini, angin berhembus pelan. Ia membawa berita tentang ketidak pantasan yang disamarkan. Angin pagi pun merendah. Ia sedang memainkan peran praduga tak bersalah. Sambil menikmati detik-detik pagi, walau suhu sedang meninggi.

Dalam berbohong, ternyata tidak akan terpengaruh oleh perubahan musim. Hujan buatan bertabirkan awan jadian. Itu untuk mengelabui agar pandangan terhalang. Cuaca diharap tetap "bureng" kelam, agar terjaga persepsi seolah itulah satu-satunya yang paling benar.

Berbohong itu hakikatnya cerminan rasa takut. Rasa merdeka semata-mata disalah gunakan, untuk menutupi kesalahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun