Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hijauku Semakin Gersang

14 April 2022   19:41 Diperbarui: 14 April 2022   19:45 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hijau itu indah, redam gelisah, tapi tak mudah. Alam terjajah, rindang menjadi gersang, punah di tanah.

Burung gelisah, sarang hilang ke entah, tidur gelisah. Menjadi tuna wisma, hendak ke mana, bisa berjumpa.

Membuat sarang baru, serasa pilu, sulit mengadu. Walau pun berprinsip, suka tak suka, menurut saja. Jika ditanya, sudah siap jawabnya, prasyarat saja.

Para pembenci, yag berargumentasi, sulit mengerti. Dan pemenangnya, merasa benar, lain tercemar.

Hutan di sekitarku, bukan katamu, musnah diganggu. Lestarikan lingkungan, hanyalah slogan, sepanjang zaman.

Kata selalu indah, terlihat mudah, tetapi susah. Tak mau kotor, lingkungan pun diteror, memusnah punah.

Lingkunganku terindah, ciptaan Allah, terganti susah. Tak terbayangkan, jika dunia, tanpa air dan hutan. Hidup kan gersang, citra surga pun hilang, ke akhir zaman 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun