Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ringkik Si Kuda Liar

16 Februari 2022   07:47 Diperbarui: 16 Februari 2022   07:49 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan karya Andre Brasilier  -  Bersumber dari twitter Jennie Bleijenburg

Nafsu itu meliar, bertemu biar, kan membelukar. Dari jauh terdengar, ringkik dan derap, makin menggegap. Motif dan mampu, terbawa hingga jauh, sulit ditempuh.

Buruk dan baik, tak lepas dari ringkik, yang menggelitik. Apa pun itu, halalkan cara, rasa tidak berdosa. Sambil menunggu, munculnya perilaku, para pelaku.

Gerombol kuda liar, di padang luas, melawan haus. Air melimpah, rumput hijau, sangatlah didambakan. Gairah rekah, menang atau kalah, dipertaruhkan.

Gagah berani, kukuh kuat perkasa, megah bergengsi. Siapa saja, termasuk kuda, tak mau ditaklukkan.

Pemilik gerombolan, inginkan padang, jadi asetnya. Langit bersaksi, dilihat dari atas, seperti perang. 

Damai itu, sangatlah indah, bukan mainan lidah. Tapi nyatanya, "congkrah agawe bubrah",  cari yang salah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun