Seperti dibuktikan dalam laporan KU selama beberapa tahun konsisten naik. Tetapi tidak serta merta selalu untung. Laporan KU beberapa tahun menujukkan untung rugi silih berganti. Ironisnya justru GI pernah untung besar dengan jumlah armada lebih kecil.
Begini Vision statement GI : Value-Driven Aviation Group, Bringing Indonesian Hospitality to the World (US$3.5 Billion).
Sekedar sebagai perbadingan bagaimanakah bunyi Vision salah satu airliner yang masuk dalam most prfotitable airline in the globe, dari Southwest Airline. Yaitu sbb : To become the world's most loved, most flown, and most profitable airline. Terkesan statementnya mudah dimengerti, sangat sederhana tetapi kena. Barangkali memang harus begitu dan tidak perlu yang muluk2.
Sebagai tambahan berikut adalah Mission statement dari GI :
Shareholder : Maximize group value for better shareholder return among regional airlines,
Customer : by delivering excellent Indonesian hospitality and world best experiences to customers,
Process : while implementing cost leadership & synergy within group,
Employee : and by engaging passionate & proud employee in one of the most admired company to work for in Indonesia.
Validitas Laporan Keuangan
Membandingkan Laporan KU GI dari satu tahun ke tahun yang lain terlihat ada hal2 yang tidak koheren. Contohnya saja kenaikan harga avtur yang di klaim sebagai penyebab kerugian GI tahun 2017 yoy. Tetapi pada beberapa tahun sebelumnya dengan harga avtur yang jauh lebih tinggi GI malah mencapai keuntungan. Inikan perlu disampaikan penjelasannya dalam laporan KU 2017 supaya clear, tetapi hal itu tidak kita jumpai disana.
Boleh jadi ada kekeliruan dalam Laporan KU, atau laporannya tidak dibangun dari data yang valid. Kalau yang terakhir ini yang terjadi --most likely- maka pekerjaan Dirut baru sungguh akan luar biasa besar dan berat. Akan sulit bagi siapapun melakukan proyeksi kedepan jika KU yang dijadikan acuan isinya tidak sepenuhnya valid.Â